JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memerintahkan jajarannya agar memperketat pengamanan kedutaan besar dan konsulat jenderal negara Perancis dan negara-negara lainnya.
Instruksi itu disampaikan Kapolri pascaperistiwa serangan teror di Paris, Perancis.
"Sejak kejadian di Paris, Kapolri memberikan instruksi kepada kapolda dan seluruh jajarannya, yakni para kapolres untuk memperketat keamanan kedutaan dan konsulat jenderal negara-negara sahabat, terutama negara Perancis, termasuk juga objek vital lainnya seperti sekolah khusus berbahasa Perancis," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divhumas Polri Kombes Suharsono, saat dihubungi pada Minggu (15/11/2015), seperti dikutip Antara.
Suharsono mengatakan, Kapolri juga memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan deteksi dini dalam pengamanan dan patroli pada objek-objek yang banyak dikunjungi seperti pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi.
Sementara untuk masyarakat, diimbau agar tidak khawatir dan tetap menjalankan aktifitas rutin seperti biasa.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk segera memberikan informasi kepada aparat setempat bila mengetahui atau melihat orang-orang yang mencurigakan hadir di lingkungan tinggal mereka.
"Bila masyarakat melihat orang-orang yang dicurigai, kontaklah aparat kepolisian terdekat. Dengan demikian hal-hal yang tidak diinginkan bisa dicegah," katanya.
Serangan bersenjata secara simultan di sejumlah lokasi mengguncang Paris, Jumat (13/11) malam.
Tak kurang dari 129 orang tewas akibat rangkaian serangan di rumah makan, bar, stadion sepak bola, sejumlah tempat yang ramai dikunjungi warga pada akhir pekan.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan di Paris. (baca: ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Teror di Paris)
BBC melaporkan, Sabtu (14/11/2015), pernyataan resmi dirilis ISIS dalam bentuk tulisan dan audio melalui kanal resmi kelompok militan itu.
Pada pernyataan yang dirilis dalam dua bahasa, yaitu Arab dan Perancis itu, ISIS menyatakan bahwa 8 pejuang yang disebut sebagai saudara itu dipersenjatai dengan rompi berbahan peledak dan senapan.
Kedelapan orang itu disebut telah memilih dengan hati-hati lokasi serangan di jantung ibu kota Perancis tersebut.
ISIS juga menyebut Paris sebagai ibu kota kebencian dan penyimpangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.