Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Nama KIH untuk Perluas Basis Dukungan Parpol

Kompas.com - 13/11/2015, 18:03 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akhirnya berganti nama menjadi Partai-partai Pendukung Pemerintah. Keputusan itu dinilai diambil untuk memperbesar koalisi dan meningkatkan basis dukungan pemerintah dari partai politik, terutama dari Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar.

"Golkar saja dibutuhkan, apalagi PAN. Jadi, enggak bolehlah, ketika sudah berkuasa, terus menutup diri," kata Ketua DPP PPP hasil Muktamar Surabaya, Isa Muchsin, di Kantor DPP PPP, Jumat (13/11/2015).

Dukungan dari kedua parpol itu diperlukan agar pemerintah dapat berjalan semakin kuat.

Agar tidak menimbulkan kebingungan, nama KIH pun diubah menjadi Partai-partai Pendukung Pemerintah. (Baca: Zulkifli Mengaku Usul ke Jokowi agar KIH Jadi Partai-partai Pendukung Pemerintah)

"Oleh karena itu, supaya tidak dispute dan membingungkan, makanya diganti demikian," ujarnya. (Baca: Pimpinan KIH Temui Jokowi di Istana, Bahas Konstelasi Politik)

Lagi pula, kata Isa, KIH hanyalah jargon yang selama ini kerap digunakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Setahun pasca-pemerintahan dilantik, perubahan terjadi pada konstelasi politik. Salah satunya, Partai Amanat Nasional (PAN) masuk ke dalam barisan parpol pendukung pemerintah.

Walau demikian, dalam pemberian dukungan itu, PAN tidak keluar dari Koalisi Merah Putih. (Baca: Djan Faridz: Partai Pendukung Pemerintah Berarti PPP Kan?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com