Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Pengguna Sembuh, Bisnis Narkoba Bakal Kolaps Sendiri"

Kompas.com - 06/11/2014, 17:54 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Anang Iskandar menekankan pentingnya untuk melakukan rehabilitasi terhadap pengguna narkotik dan obat-obatan terlarang. Menurut Anang, bisnis peredaran narkoba akan runtuh dengan sendirinya jika para pengguna narkoba disembuhkan.

"Kalau pengguna itu sembuh, enggak pakai lagi, nanti bisnis narkoba itu kolaps sendiri, tidak laku," kata Anang di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (6/11/2014), seusai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.

Anang juga menekankan pentingnya kebijakan pemerintah untuk memfungsikan rumah sakit yang tersedia sebagai tempat rehabilitasi medis para pengguna narkoba. Demikian juga untuk menguatkan fungsi pusat rehabilitasi sosial di bawah Kementerian Sosial.

"Jika diungsikan itu bisa menampung pengguna narkoba itu, apalagi gerakan masyarakat secara swadaya bisa merehabilitasi komunitasnya, ini yang kita perlukan ke depan," kata dia.

Menurut data BNN, kata Anang, ada 4,2 juta pengguna narkoba di Indonesia. Jika setiap tahunnya bisa direhabilitasi 400.000 orang, maka diperlukan waktu lebih kurang 10 tahun untuk merehabilitasi semua pengguna.

"Dan yang tinggal hanya pengguna yang baru," sambung Anang.

Proses rehabilitasi dapat dilakukan melalui rawat jalan, konseling, atau rawat inap. Menurut dia, fasilitas rawat inap untuk pasien rehabilitasi narkoba masih terbatas. Oleh karena itu, Anang mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam membantu proses rehabilitasi.

Sesuai dengan undang-undang, menurut Anang, pengguna narkoba murni berhak direhabilitasi. Sementara bandar narkotik harus ditindak tegas dengan dipenjara, bahkan kalau bisa dijerat dengan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Nah, kalau pengedar dihukum sekeras-kerasnya, kalau pengguna disembuhkan, hukumannya itu hukuman sembuh. Berat lho hukuman sembuh," kata Anang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com