Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Bekerja, Kabinet Kerja!

Kompas.com - 27/10/2014, 07:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ucapan selamat dan harapan dilayangkan masyarakat kepada para menteri pilihan Presiden Joko Widodo. Pada Minggu (26/10/2014) kemarin, Presiden Jokowi resmi mengumumkan dan memperkenalkan 34 menteri yang masuk dalam Kabinet Kerja. Penamaan kabinet ini sesuai dengan slogan yang selalu didengungkan Jokowi dalam beberapa kesempatan, yaitu kerja, kerja, dan kerja.

Apa harapan masyarakat? Di media sosial Twitter, ucapan selamat dan harapan disampaikan pengguna Twitter dengan menyertakan hashtag #KabinetKerja. Hashtag ini bahkan menempati urutan kedua trending topic pada Senin (27/10/2014) pagi.

"New Hope, New Future, and New President #KabinetKerja @jokowi_do2," tulis akun @MuhammadAzwan14.

Ada pula yang berharap kabinet Jokowi-JK bekerja lebih baik dari pemerintahan sebelumnya dan membuat Indonesia lebih baik. Seperti dituliskan pemilik akun @ikhwansah, "Work it harder, make it better, do it faster, makes us stronger #KabinetKerja," katanya. 

"Congratulations to the members of our new #KabinetKerja, we wish them luck in building a better Indonesia," tulis akun @BISS_SC

Sementara itu, politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, melalui akunnya @budimandjatmiko berharap para menteri di Kabinet Kerja bekerja keras dan bersungguh-sungguh.

"Kerja cerdas u/ mencapai hasil berkualitas..kerja keras u/ menunjukkan kesungguhan hati..Bekerjalah #KabinetKerja," kata Budiman.

Dari Sumatera Utara, seperti dikutip dari Antara, Kabinet Kerja diharapkan langsung bekerja setelah resmi dilantik.

"Percepatan-percepatan harus cepat dilakukan, apalagi sempat beberapa pekan bangsa ini seolah stagnan menunggu terbentuknya kabinet kerja itu," kata tokoh pemuda Deli Serdang, Sumatera Utara, Azrai, Minggu malam.

Ia juga berharap, masyarakat tak apriori terhadap sejumlah menteri pilihan Jokowi. Para menteri, kata dia, harus diberikan kesempatan untuk menunjukkan kinerjanya.

"Kita harus memberikan kesempatan kepada Kabinet Kerja untuk bekerja, dengan berbagai prioritas pembangunan yang dinilai cukup mendesak untuk segera dibenahi. Artinya, jika belum-belum kita sudah berburuk sangka, bagaimana kita bisa bekerja," katanya.

Ia mengatakan, harapan masyarakat terhadap pemerintahan yang baru sangat besar, di tengah berbagai permasalahan yang semakin kompleks, terutama di bidang ekonomi. Pemerintahan Jokowi-JK, menurut dia, juga perlu melanjutkan beberapa program pemerintah terdahulu yang dianggap baik dan berpihak kepada masyarakat.

"BPJS dan sertifikasi guru merupakan program yang sangat baik karena manfaatnya sudah benar-benar dirasakan sangat baik oleh masyarakat," katanya.

Pada Minggu kemarin, Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf kalla mengumumkan 34 orang menterinya di halaman belakang Istana Negara, Jakarta Pusat. Dalam kabinet Jokowi, terdapat 15 orang menteri dari partai politik dan 19 orang dari kalangan profesional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com