Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bu Mega Masih Dibutuhkan PDI-P dan Jokowi"

Kompas.com - 21/09/2014, 11:29 WIB
Indra Akuntono

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com
- Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menyatakan bahwa Megawati Soekarnoputri masih sangat diperlukan untuk merekatkan internal partai dan mengawal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Atas dasar itu, Eva menilai wajar saat Megawati menerima rekomendasi Rapat Kerja Nasional IV PDI-P yang memintanya kembali menjadi Ketua Umum PDI-P periode 2015-2020.

"Bu Mega masih dibutuhkan, bukan saja oleh kader di struktur PDIP, tapi juga oleh Jokowi yang jadi presiden terpilih," kata Eva, melalui pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (21/9/2014).

Anggota Komisi III DPR itu menuturkan, Megawati berpengalaman memimpin PDI-P sebagai partai oposisi selama dua periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Posisi politik di luar pemerintahan itu dimanfaatkan Megawati untuk melakukan konsolidasi internal yang berbuah manis ketika PDI-P memenangkan Pemilu 2014.

Kehadiran Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P, kata Eva, diharap mampu membantu Jokowi melalui masa transisi pemerintahan dengan mulus. (baca: Megawati Diminta Pimpin PDI-P sampai 2020)

Ia melanjutkan, di bawah kepemimpinan Megawati, PDI-P mampu menjalankan demokrasi di internalnya dengan baik. Salah satu buktinya adalah ketika 33 Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI-P tingkat provinsi meminta Megawati kembali menjadi Ketua Umum PDI-P periode 2015-2020. Permintaan itu akhirnya menjadi keputusan Rakernas IV dan Megawati akan dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDI-P di Kongres 2015.

"Ini tanda kematangan berorganisasi PDI-P sehingga wajar rakyat memberikan kepercayaan pada PDI-P memenangkan Pileg dan Pilpres 2014," ujarnya.

Secara terpisah, kader muda PDI-P Banyu Biru mengatakan bahwa usulan yang meminta Megawati kembali menjadi Ketua Umum PDI-P sangat rasional. Pasalnya, Megawati merupakan figur penting yang mampu menjaga kerekatan di internal PDI-P.

Banyu menegaskan, kehadiran Megawati sangat diperlukan khususnya saat PDI-P mengubah haluan politik menjadi partai pemerintah. Kehadiran Megawati ia anggap akan menjamin soliditas partai untuk mendukung pemerintahan Jokowi nanti.

"Sebuah usulan yang rasional dan strategis untuk menjadikan Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P," kata Banyu.

Ia menampik pendapat yang mengatakan PDI-P gagal melakukan regenerasi karena kembali mendukung Megawati sebagai ketua umum. Menurut Banyu, proses regenerasi di PDI-P berjalan baik dan dibuktikan ketika Megawati memberikan mandat pada Jokowi untuk maju sebagai calon presiden.

"Salah besar kalau dibilang regenerasi tak berjalan. Suasana pengkaderan yang terpimpin, terarah dan terukur, terimplementasi dengan baik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com