Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran PDI-P Tagih Janji Pendukung Jokowi

Kompas.com - 18/03/2014, 10:15 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— PDI Perjuangan menyambut baik tanggapan publik atas penetapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden 2014-2019. PDI-P berharap masyarakat konsisten untuk mendukung Jokowi sampai pemilu presiden nantinya.

"Sentimen beberapa faktor termasuk di jejaring sosial yang cenderung positif (terhadap Jokowi), kami harapkan akan konsisten sampai Joko Widodo terpilih menjadi Presiden RI," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Achmad Basarah di Jakarta, Selasa (18/3/2014), seperti dikutip dari Antara.

Dia mengatakan, PDI-P sedang bersinergi dengan pendapat publik dalam hal pencapresan. Menurut dia, keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mencalonkan Jokowi salah satunya karena faktor harapan dan keinginan publik agar PDI-P mencapreskan Jokowi.

"Permintaan tersebut sekarang sudah dipenuhi, selanjutnya PDI-P akan menagih janji publik, baik media massa, pengamat, maupun masyarakat umum agar konsisten mendukung Jokowi dan PDI-P," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR itu meyakini bahwa dukungan positif masyarakat itu akan terus meningkat. PDI-P, menurut dia, akan terus bekerja keras, cerdas, dan bijak agar sinergi dukungan masyarakat semakin positif.

"PDI-P tentu saja harus berpikir positif terhadap niat baik masyarakat mendukung Jokowi dan PDI-P selama ini," katanya.

Megawati telah mengeluarkan surat perintah harian yang isinya mendukung Jokowi sebagai bakal calon presiden partai tersebut. Di wilayah Marunda, Jakarta Utara, Jokowi menyatakan siap melaksanakan mandat tersebut.

Berdasarkan hasil pemantauan Politicawave, terjadi peningkatan drastis terkait percakapan tentang Jokowi di media sosial. Sebelum pengumuman pencapresan Jokowi, rata-rata percakapan harian tentang Jokowi "hanya" berkisar antara 20.000-40.000 percakapan. Pada tanggal 14 Maret terjadi 118.657 percakapan dan terus meningkat menjadi 164.634 percakapan pada tanggal 15 Maret 2014.

Politicawave juga mencatat percakapan terkait Jokowi mendominasi perbincangan tentang calon presiden, yaitu 62,3 persen percakapan terkait Jokowi dan 13 kandidat capres lainnya hanya dibicarakan sebesar 37,7 persen.

Selain itu, pencapresan Jokowi juga berhasil mendorong sentimen Jokowi ke sumbu positif, bahkan menjadi capres dengan sentimen percakapan paling positif.

Politicawave menilai, belakangan ini percakapan terkait Jokowi banyak disertai oleh isu-isu negatif, seperti banjir, macet, masalah bus transjakarta, dan pembangunan monorel. Namun, isu-isu negatif itu langsung tenggelam oleh antusiasme positif netizen menyambut pengumuman resmi pencapresan Jokowi.

PDI-P juga mendapat dampak positif terkait pencapresan Jokowi, yaitu sampai tanggal 13 Maret 2014 jumlah percakapannya sebesar 27,45 persen. Pascapencapresan Jokowi, jumlahnya melonjak menjadi 37,89 persen pada tanggal 15 Maret 2014.

PDI-P juga mengalami peningkatan Net Sentimen dari 5.634 tanggal 13 Maret 2014 menjadi 8.756 pada 15 Maret 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com