Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudi Rubiandini Janji Terbuka dalam Persidangan

Kompas.com - 06/01/2014, 16:51 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini siap bersikap terbuka pada persidangan nantinya. Rudi yang menjadi tersangka kasus dugaan suap di SKK Migas tersebut dijadwalkan menjalani sidang perdana pada Selasa (7/1/2014) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

“Dia (Rudi) akan terbuka, tak akan mempersulit, semua dilakukan dengan baik,” kata pengacara Rudi, Rusdi A Bakar, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (6/1/2014).

Menurut Rusdi, selama ini kliennya bersikap kooperatif terhadap KPK. Rudi telah menunjukkan kepada KPK tempat disimpannya uang-uang yang kini berhasil disita. “Uang di rumah, dia yang sampaikan, enggak usah geledah-geledah, semuanya diserahkan, enggak usah digeledah-geledah,” sambung Rusdi.

Dia juga mengaku bahwa tim pengacara telah menerima salinan surat dakwaan Rudi yang disusun tim jaksa KPK. Surat dakwaan ini akan dibacakan dalam persidangan perdana Rudi di Tipikor besok. Mengenai tanggapan atas surat dakwaan, menurut Rusdi, pihaknya telah menyiapkan nota keberatan (eksepsi).

Menurutnya, ada sejumlah poin dakwaan yang menjadi keberatan bagi pihak Rudi. Salah satunya, menurut Rusdi, tuduhan jaksa KPK yang menyebutkan kliennya menerima suap. Dia mengatakan bahwa Rudi tidak pernah menerima suap sepeser pun.

“Peristiwa hukum kan harus bisa direkonstruksi, misalnya saya melakukan A, siapa yang melakukan B. Ada hal-hal yang Pak Rudi tak tahu dan tak pernah perintahkan dan tak pernah juga diberi tahu, tetapi dimintai pertanggungjawaban itu. Yang kaya gitu, buat kita, kita garis bawahi untuk digelar di persidangan,” tutur Rusdi.

Meskipun demikian, Rusdi mengatakan bahwa kliennya mengakui pernah memberikan uang tunjangan hari raya (THR) kepada anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut Rudi, pemberian uang kepada Komisi VII DPR seolah menjadi kewajiban setiap tahunnya. Saat dimintai uang, menurut Rusdi, kliennya tidak bisa menolak. Kebetulan, lanjut Rusdi, ketika itu ada pihak yang menawarkan uang kepada Rudi sebagai jalan keluar untuk memenuhi permintaan anggota DPR.

“Dia mencari solusi waktu itu, kebetulan ada orang berikan ini clear and clean, ada uang terima kasih dan segala macam itu, dia ambil jalan taktis saja, ya sudah diserahkan saja, itu memang ada,” kata Rusdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com