Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Mahfud MD Disebut-sebut Sudah Lama Dibahas PDI-P

Kompas.com - 13/09/2013, 18:10 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif MMD Initiative Masduki Baidhowi tak terkejut jika PDI Perjuangan mencuatkan nama Mahfud MD sebagai figur yang diproyeksikan layak mendampingi Joko Widodo (Jokowi) jika nanti diusung menjadi calon presiden pada 2014. Baidhowi menuturkan, PDI Perjuangan telah lama melirik dan menyampaikan ketertarikannya untuk meminang Mahfud sebagai pendamping Jokowi.

"Nama Mahfud sudah lama dibicarakan oleh PDI-P, tapi belum pernah diketahui media," kata Baidhowi saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Baidhowi menuturkan, beberapa alasan yang membuat PDI Perjuangan tertarik kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu adalah karena Mahfud merupakan tokoh yang disukai oleh masyarakat pemilih.

Merujuk pada hasil survei yang dilakukan Kompas beberapa waktu lalu, pasangan Jokowi-Mahfud MD memiliki tingkat penolakan yang sangat rendah, bahkan melebihi hasil survei saat Jokowi dipasangkan dengan Jusuf Kalla.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri (dua kanan) berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (dua kiri) dan Ketua Panitia Rakernas III PDIP Puan Maharani (kanan) usai mengikuti acara penutupan di Ancol, Jakarta, Minggu (8/9/2013). Jokowi yang merupakan kader PDI Perjuangan tersebuyt digadang-gadang akan menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan dalam pilpres 2014 mendatang.

"Tingkat penolakannya kecil berarti, kan disukai pemilih," ujarnya.

Selain itu, lanjut Baidhowi, jika disejajarkan dengan berbagai tokoh nasional, usia Mahfud tergolong lebih muda. Atas dasar itu, Mahfud dinilai lebih pas bila mendampingi Jokowi di pemilihan umum presiden tahun depan karena dipercaya mampu mendulang suara dari pemilih berusia muda.

"Keduanya juga sama-sama bersih, sangat dirindukan oleh masyarakat Indonesia. Jokowi merakyat, dan Mahfud punya rekam jejak yang kuat," ujarnya.

Secara pribadi, Baidhowi merespons positif wacana yang dikeluarkan oleh PDI Perjuangan. Meski Mahfud MD masih akan menjajaki agenda sebagai calon presiden, komunikasi dengan semua partai politik perlu dilakukan untuk menyikapi dinamika yang berkembang.

Untuk diketahui, MMD Initiative merupakan pusat dan sosialisasi gagasan serta kegiatan agenda pencapresan Mahfud MD. Lembaga ini diluncurkan pada Jumat (19/7/2013). MMD Initiative dipimpin langsung oleh Mahfud MD sebagai Direktur Utama, dengan Masduki Baidhowi sebagai Direktur Eksekutif. Sementara itu, mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan KH Shalahuddin Wahid serta pakar pemerintahan Prof Dr Ryaas Rasyid duduk dalam jajaran Dewan Pertimbangan.

Rapat Kerja Nasional III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akhir pekan lalu, seperti disebutkan Politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno, memunculkan enam nama pendamping Jokowi. Dari internal, ada Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, dan Kepala Ruang Situasi PDI-P Prananda Prabowo. Dari eksternal partai ada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Namun, keenam nama yang muncul masih sementara dan amat mungkin berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com