Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Keris Rp 1,7 Miliar, Irjen Djoko Bayar dengan Rumah

Kompas.com - 16/07/2013, 20:32 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo rupanya gemar mengoleksi benda pusaka berupa keris. Djoko pernah membeli 16 keris yang nilai totalnya Rp 1,7 miliar. Keris-keris itu dibeli Djoko dari seorang kolektor keris, Indrajaya Februardi pada 2004.

“Kerisnya dihargai sekitar Rp 1,7 miliar,” kata Indrajaya saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi dan pencucian uang proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) dengan terdakwa Djoko Susilo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Menurut Indrajaya, Djoko membayar keris tersebut dengan memberikan rumahnya di Pesona Khayangan, Depok, Jawa Barat. Rumah tersebut harganya sekitar Rp 1,6 miliar. Sementara sisanya, sekitar Rp 150 juta, dibayarkan dengan uang tunai. “Beliau memberikan rumah digantikan keris,” tutur Indrajaya.

Kepada majelis hakim, Indra mengaku kenal Djoko sejak 1998, atau sejak dia aktif di Kodam V Brawijaya. Dia mengaku pertama kali bertemu Djoko saat berkunjung ke rumah Kapolri ketika itu, Roesmanhadi. “Saya sowan ke rumah Pak Rusman di kediaman Kapolri. Keluar dari sana, ketemu beliau, dikenalkan,” tuturnya.

Kemudian, hubungan Indra dengan Djoko berlanjut dan keduanya terlibat bisnis jual beli keris. Bahkan Indra mengaku kerap menjadi perantara jika Djoko berniat menjual koleksi kerisnya. Indra juga mengatakan, Djoko memiliki koleksi keris yang jumlahnya lebih dari 200. Keris-keris tersebut, menurut Indra, dititipkan padanya dan dicuci setiap 1 Suro.  

Menanggapi kesaksian Indrajaya ini, Djoko mengakui pernah menukar rumahnya dengan keris. “Memang benar 16 keris itu harganya Rp 1,7 miliar dengan kompensasi rumah,” ujar Djoko.

Seperti diketahui, selain didakwa melakukan tindak pidana korupsi, Djoko didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan menyamarkan hartanya yang diduga berasal dari tindak pidana korupsi. Harta kekayaan Djoko dianggap tidak sesuai dengan profilnya sebagai Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com