Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajudan Djoko Mengaku Antarkan Empat Kardus ke Plaza Senayan

Kompas.com - 12/07/2013, 17:13 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Operator komputer di Korps Lalu Lintas Kepolisian RI, Wasis Tripambudi, yang juga merupakan ajudan Inspektur Jenderal Djoko Susilo, mengaku pernah mengantarkan kardus ke Plaza Senayan, Jakarta. Ia mengantarkannya bersama dengan Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan beberapa waktu lalu.

Meski demikian, Wasis mengaku tidak tahu apakah isi kardus tersebut merupakan uang atau bukan. Wasis juga mengaku tidak tahu kepada siapa kardus itu diberikan.

"Saya pernah membawa kardus ke Plasa Senayan bersama Pak Teddy, yang katanya atas perintah Bapak (Djoko Susilo)," kata Wasis saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi dan pencucian uang proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) dengan terdakwa Djoko Susilo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (12/7/2013).

Mulanya Wasis mengaku kepada majelis hakim bahwa dia telah mengarang cerita soal kardus tersebut saat diperiksa dalam proses penyidikan di KPK. Menurut Wasis, keterangannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP) KPK mengenai kardus yang diantarkan ke Plaza Senayan itu tidak benar. Wasis mengaku diarahkan penyidik KPK agar mengakui bahwa kardus yang diantarkannya ke Plaza Senyan tersebut berisi uang.

"Saya diarahkan bahwa itu berupa dana, makanya saya katakan sekarang, saya mengarang," tutur Wasis.

Saat dicecar hakim anggota Anwar mengenai kepada siapa kardus itu diberikan, Wasis mengaku tidak tahu. Menurut Wasis, saat itu dia hanya bertindak sebagai sopir yang mengantarkan Teddy membawa kardus. "Pak Ted bilang ke saya, ini perintah Bapak (Djoko)," ucap Wasis.

Sesampainya di Plaza Senayan, Wasis mengaku diperintahkan oleh Teddy agar tetap berada di dalam mobil. Selanjutnya, menurut Wasis, Teddy keluar dari mobil dan menuju suatu tempat yang tidak diketahuinya. Tak lama kemudian, lanjut Wasis, Teddy kembali ke mobil lalu meminta dia keluar mobil.

"Saya disuruh keluar, ke kamar mandi, kunci dipegang (Teddy)," tutur Wasis.

Selanjutnya, Wasis tidak tahu apa yang dilakukan Teddy saat dia diperintahkan keluar mobil. Ketika kembali ke mobil, Wasis melihat kardus-kardus itu sudah tidak ada lagi. "Saya balik, kadusnya sudah enggak ada," katanya.

Empat kardus uang ke politisi Senayan

Saat bersaksi untuk Djoko dalam persidangan sebelumnya, Teddy mengaku pernah diperintahkan Djoko untuk memberikan empat kardus berisi uang Rp 4 miliar kepada politisi di Senayan. Uang untuk anggota Badan Anggaran DPR RI itu dikoordinasi Muhammad Nazaruddin.

Selain bertemu Nazaruddin, Teddy juga bertemu dengan anggota DPR lain, yaitu Bambang Soesatyo, Aziz Syamsuddin, Herman Hery, dan Desmond Mahesa. Teddy menyebutkan, ada dua pertemuan penting, yakni di sebuah restoran di Plaza Senayan dan Restoran Basara di Menara Summitmas, Jakarta.

"Menggunakan mobil Wasis (ajudan Djoko), saya ke sana (restoran di Plaza Senayan) karena pernah ketemu di Basara. Yang menerima di Plaza Senayan itu sopir dan ajudan, sesudah bertemu Aziz Syamsuddin dan Bambang Soesatyo," kata Teddy dalam persidangan (28/5/2013). Namun, menurut Teddy, uang itu tidak terkait proyek simulator SIM.

Meski demikian, Teddy menceritakan informasi dari Nazaruddin bahwa bisa digolkan dana Rp 600 miliar untuk Korlantas Polri yang bisa disalurkan untuk dana pendidikan. Teddy juga mengungkapkan bahwa uang Rp 4 miliar itu merupakan uang Primer Koperasi Kepolisian (Primkoppol) yang dipinjamkan ke Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com