“Masalah apa ini majelis, mengganggu ketertiban,” kata Juniver.
Ketua Majelis Hakim Suhartoyo pun mengusulkan agar sidang dihentikan sementara guna memberi waktu kepada pewarta foto untuk mengambil barang.
“Atau berikan waktu untuk foto dulu supaya tidak mengganggu ketertiban?” kata Suhartoyo.
Saran hakim ini pun diamini pihak Djoko. “Sebaiknya begitu, karena sidang ini sidang yang terhormat,” ujar Juniver.
Sekitar satu jam kemudian, Abraham meninggalkan ruangan persidangan. Lagi-lagi, pergerakan Abraham ini disusul pergerakan wartawan yang cukup menimbulkan kegaduhan. Juniver pun kembali menyampaikan protesnya melalui majelis hakim.
“Mohon tidak terjadi lagi di kemudian hari. Untuk pengunjung, setiap pengunjung yang mau keluar gedung harus izin majelis,” ujarnya.
Menanggapi protes pengacara Djoko ini, Ketua Majelis Hakim Suhartoyo sependapat dengan Juniver. Suhartoyo menilai, setiap pengunjung sidang sedianya menghormati persidangan dengan tidak masuk dan keluar ruang sidang sembarangan.
“Memang, setiap pengunjung harusnya menghormati persidangan ini. Mohon dihormati lembaga pengadilan, siapa pun yang mau masuk atau keluar, secara etika harus memberitahukan kepada majelis,” tutur Suhartoyo.
Sementara itu, di luar ruangan sidang, Abraham mengaku tidak ada maksud tertentu dengan menghadiri persidangan Djoko hari ini.
“Tadi saya dari atas (ruang LHKPN KPK), nongkrong–nongkrong di sini,” kata Abraham.
Dia membantah sengaja hadir untuk menyaksikan penyidik KPK diperiksa sebagai saksi dalam persidangan.
Hari ini, persidangan memang menjadwalkan pemeriksaan sejumlah penyidik KPK sebagai saksi verbalisan, atau saksi yang menangani perkara dalam tahap penyidikan. Saat ditanya apakah dia tidak takut dianggap melakukan intervensi terhadap jalannya persidangan, Abraham menjawab, “Enggak-enggak, kebetulan saja, pengin lihat-lihat saja, keterangan-keterangan,” ujarnya.
Persidangan Djoko Susilo memang seolah mendapat perhatian lebih dari KPK. Sebelum Abraham, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto juga pernah memantau langsung jalannya persidangan. KPK mencurigai ada ketidakberesan dalam persidangan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.