Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tunjuk 6 Rumah Sakit untuk Gelar Pendidikan Dokter Spesialis, Ini Daftarnya

Kompas.com - 03/07/2024, 16:36 WIB
Tatang Guritno,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pemerintah telah menunjuk 6 rumah sakit yang akan menggelar Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) mulai awal tahun 2025 mendatang.

“Proses seleksi kita lakukan di September (2024), sehingga nanti di Januari 2025 kita jalan,” ujar Budi dalam rapat kerja dengan komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Budi menuturkan, 6 rumah sakit yang dipilih itu akan menyelenggarakan program pendidikan dokter spesialis untuk spesialisasi yang berbeda.

Pertama, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita untuk studi spesialis jantung.

Kedua, Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita untuk spesialis ibu dan anak.

Baca juga: PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Kemudian, Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk spesialis ontologi radiasi dan Rumah Sakit PON untuk spesialis nero.

Selanjutnya, Rumah Sakit Soeharso Soeharso untuk spesialis ortopedi, serta Rumah Sakit Cicendo untuk studi spesialis mata.

Budi menuturkan, Kementerian Kesehatan juga telah bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sehingga biaya PPDS ditanggung oleh LPDP.

Konsekuensinya, para dokter yang lulus harus mau ditugaskan ke wilayah mana pun oleh pemerintah.

“Kita akan ikat dia karena dia harus bekerja di daerah-daerah di mana alat kita nanti datang dia langsung bisa bekerja,” kata Budi.

Baca juga: Penerima Program Pendidikan Dokter Spesialis Bakal Dapat Gaji 7,5 Juta

Program PPDS berbasis rumah sakit ini merupakan jurus pemerintah untuk meningkatkan jumlah dokter spesialis di Indonesia.

Budi menyebutkan, Indonesia masih kekurangan dokter umum sekitar 124.000, dan dokter spesialis sebesar 29.000 orang.

Sedangkan saat ini, produksi dokter spesialis di dalam negeri hanya sekitar 2.700 per tahun.

Lewat program itu, 420 rumah sakit pendidikan di seluruh Indonesia akan turut serta dalam penciptaan dokter spesialis, tidak hanya dari 24 fakultas kedokteran yang selama ini berjalan.

Budi mengatakan, nantinya calon-calon dokter spesialis akan langsung berpraktik di rumah sakit dan melibatkan kolegium masing-masing cabang ilmu kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

Nasional
Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

Nasional
Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

Nasional
Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

Nasional
Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

Nasional
Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

Nasional
Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

Nasional
Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

Nasional
Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

Nasional
22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

Nasional
SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

Nasional
Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Nasional
Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com