HONG KONG, KOMPAS.com - Peran tenaga kerja Indonesia dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19 di Hong Kong menuai apresiasi dari pemerintahan setempat.
Tenaga kerja Indonesia dinilai menjadi penyokong upaya keluarga-kelarga muda di Hong Kong untuk kembali produktif setelah pandemi Covid-19 dinyatakan usai.
"Chief executive Hong Kong mengucapkan terima kasih sekali. Peran pekerja migran kita dalam perkembangan ekonomi Hong Kong luar biasa. Terutama setelah pandemi," ujar Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Yul Edison dalam rangkaian acara yang digelar Binus University di Hong Kong, beberapa waktu lalu.
"Berkat pekerja migran kita, keluarga-keluarga muda di Hong Kong bisa fokus bekerja ya. Peran mereka sangat diakui pemerintah Hong Kong," lanjut dia.
Baca juga: Tipu Calon Pekerja Migran Rp 47 Juta, Perempuan di Lombok Ditangkap
Edison mengungkapkan, 90 persen WNI yang berada di Hong Kong memang merupakan pekerja migran. Sebagian besar dari pekerja migran itu mendapatkan tugas untuk menjaga orangtua dan anak.
Waktu kerja mereka bervariasi. Biasanya dimulai pukul 08.00 serta berakhir pukul 09.30 waktu setempat.
Mereka dibayar berdasarkan kontrak yang disepakati. Umumnya, upah mereka sekitar 5.000 dollar Hong Kong atau sekitar Rp 10 juta per bulannya. Bagi pekerja migran senior upahnya bisa mencapai 7.000 dollar Hong Kong atau sekitar Rp 14 juta per bulan.
"Itu belum termasuk uang makan per bulan sekitar 1.200 dollar Hong Kong atau sekitar Rp 2,4 juta. Umumnya, karena mereka enggak mau repot, itu sudah masuk ke sehari-hari saja, enggak diambil dalam bentuk cash," ujar Edison.
Baca juga: Seorang Pekerja Migran yang Tewas Diduga Dibunuh Dipulangkan ke NTT
Meski demikian, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas pekerja migran di Hong Kong. Caranya dengan mendorong mereka bisa menambah skill. Salah satunya sebagai caregiver bersertifikat internasional.
"Kami sudah bekerjasama dengan beberapa organisasi. Kami ingin mengupgrade pekerja migran untuk menjadi caregiver. Karena jelas yang bersertifikat itu gajinya lebih besar," ujar Edison.
Ia sekaligus berharap peningkatan kapasitas ini juga menjadi visi dari para pekerja migran demi masa depan mereka sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.