Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Kompas.com - 27/06/2024, 22:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diretas pada 20 Juni lalu, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara hingga kini belum dapat dipulihkan. 

Sejurus dengan itu, pemerintah juga belum mampu mendeteksi siapa pelaku peretasan tersebut.

"Tentu untuk pelaku ini belum bisa, Pak. Kita baru menemukan indikasi-indikasi yang nanti dari indikasi ini akan kita olah untuk menemukan si pelaku," kata Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Kamis (27/6/2024).

Mendengar hal tersebut, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI-P, TB Hasanuddin menawarkan bantuan untuk menemukan dan mengidentifikasi hacker.

Baca juga: Data PDN Tidak Di-back Up, DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

"Kalau ada orang yang bersedia mengejar dan menemukan, kira-kira bapak mau enggak mem-protect yang bersangkutan?" tanya Hasanuddin.

"Mau Pak," jawab Hinsa.

"Oke, nanti kita bicara empat mata," imbuh Hasanuddin.

"Siap," Hinsa kembali menimpali.

Hinsa pun melanjutkan bahwa sejauh ini BSSN sudah mendapat permintaan 10 negara yang menawarkan kerja sama keamanan siber.

"Mereka menawarkan juga, dan tentunya karena ini masih dalam proses forensik ini, kita tunggu dulu, yang hasil dari tim kita ini, baru nanti bisa kita koordinasikan bagaimana bentuknya kerja sama. Sudah ada beberapa negara yang mau untuk membantu," jelas Hinsa.

Baca juga: Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Membalas penjelasan Hinsa, Hasanuddin menegaskan bahwa orang yang dimaksudnya berperan untuk membantu BSSN memperkuat penanganan PDN.

"Dan kita buktikan apakah anak ini, mampu atau tidak. Untuk negara kita," ucap Hasanuddin.

Bukan tanpa sebab, ia menilai penanganan PDN harus segera dilakukan. Ia berharap Negara tidak boleh kalah dengan pelaku yang kemungkinan jumlahnya hanya kelompok kecil.

"Karena begini, dengan segala hormat, pelaku ini kan hanya satu orang, dan mungkin satu kelompok kecil saja. Sementara kita ini berjejer. Para jenderal, deputi, menteri, wakil menteri ya. Berjejer. Kalah kita. Negara kalah hanya oleh pelaku ransom itu. Dan kita harus melawan jangan menyerah. Saya kira bisa kita ya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Sita 7,7 Kg Emas Terkait Kasus Korupsi 109 Ton Emas

Kejagung Sita 7,7 Kg Emas Terkait Kasus Korupsi 109 Ton Emas

Nasional
Dua Kapal Fregat Merah Putih TNI AL Diharapkan Bisa Beroperasi pada 2028

Dua Kapal Fregat Merah Putih TNI AL Diharapkan Bisa Beroperasi pada 2028

Nasional
Hadiri Forum Doha III, Menlu Retno Suarakan Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi

Hadiri Forum Doha III, Menlu Retno Suarakan Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi

Nasional
Wilayah Udara IKN Akan Di-'cover' Radar GCI Buatan Perancis

Wilayah Udara IKN Akan Di-"cover" Radar GCI Buatan Perancis

Nasional
ICW Sebut Orang-Orang Kompeten Trauma dengan Pelemahan KPK 2019

ICW Sebut Orang-Orang Kompeten Trauma dengan Pelemahan KPK 2019

Nasional
Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Nasional
Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
KPK Blak-blakan Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

KPK Blak-blakan Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

Nasional
Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi 'Online'

Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi "Online"

Nasional
Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Nasional
PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

Nasional
Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Nasional
Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Nasional
Masyarakat yang Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Masyarakat yang Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com