Dua pendekatan klasik dalam upaya mengatasi persoalan narkoba adalah mana yang lebih prioritas antara pendekatan permintaan dan penawaran. Hukum permintaan dan penawaran adalah konsekuensi dari kejahatan narkoba yang berbasis bisnis.
Pendekatan permintaan adalah upaya mereduksi permintaan pasar terhadap narkoba, sementara pendekatan penawaran adalah upaya mengurangi penawaran atau pasokan narkoba di masyarakat.
Amerika Serikat dikenal sebagai negara yang memberikan perhatian besar dalam perang melawan narkoba. Kebijakan perang melawan narkoba tidak hanya dilakukan di negaranya, namun juga di negara-negara tetangganya seperti di Kolombia dan Meksiko.
Bagi sebagian pendapat, pendekatan ini dianggap tidak terlampau sukses karena pasokan narkoba terus melimpah seiring penanganan pengurangan permintaan yang tidak menjadi perhatian utama.
UNODC tampak sudah memberikan perhatian kepada aspek demand reduction. Tahun lalu, tema global peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) adalah “People first: stop stigma and descrimination, strengthen prevention.”
Tema tersebut memiliki makna agar dilakukan upaya menghapus stigma dan diskriminasi terhadap korban penyalahgunaan narkoba. Selain itu, dalam kerangka memperkuat aksi pencegahan sebagai upaya menekan angka penyalahgunaan narkoba di dunia.
Aspek demand reduction juga kembali menjadi perhatian pada tema HANI tahun ini, yaitu “The evidence is clear: invest in prevention”.
Tema tersebut jelas merujuk pada penanganan narkoba berbasis bukti ilmiah dan lagi-lagi memberikan perhatian lebih kepada aspek pencegahan.
Apapun perdebatannya, kedua pendekatan tersebut tetap harus mendapat perhatian yang proporsional dan berbasis pada pendekatan ilmiah, berdasarkan bukti-bukti empirik. Tidak mungkin mengabaikan salah satunya.
Seperti yang disinggung UNODC di laman resminya, dalam kerangka global, masalah narkoba menghadirkan berbagai tantangan beragam yang menyentuh kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.
Tantangan tersebut dapat berupa persoalan individu yang berjuang melawan gangguan penggunaan narkoba hingga komunitas yang bergelut dengan dampak perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisir.
Karena itu, sebagaimana disinggung dalam tema Hari Anti Narkotika Internasional tahun ini, upaya mengadopsi pendekatan berbasis bukti ilmiah yang memprioritaskan kepada aspek pencegahan dan rehabilitasi adalah satu keniscayaan.
Kampanye Hari Anti Narkotika Internasional harus menjadi momentum berharga bagi negara-negara di dunia untuk mengadopsi kebijakan narkoba yang efektif dan berakar pada ilmu pengetahuan dan penelitian.
Selain itu, di moment keprihatinan ini, beragam kebijakan harus menaruh penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia, kasih sayang, dan pemahaman mendalam tentang implikasi sosial, ekonomi, dan kesehatan dari penggunaan narkoba.
Pengguna narkoba juga manusia utuh yang perlu mendapatkan perhatian dan hak yang sama untuk hidup normal. Dengan pendekatan yang lebih efektif dan berbasis akademik, mereka mempunyai peluang lebih besar untuk diselamatkan.
Jika tidak, maka mereka akan semakin dalam terjerumus, berkarier dalam lingkaran jaringan narkoba yang tak berkesudahan. Apalagi, penjara tidak membuat mereka berhenti seperti kurir narkoba yang belum lama ini saya temui, sangat memprihatinkan!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.