Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Tanda dan Gelar Kehormatan yang Diterima Prabowo dalam 5 Tahun Terakhir

Kompas.com - 21/06/2024, 07:20 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, baru saja mendapatkan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Utama dari Kepolisian Negara Repubik Indonesia (Polri).

Pemberian tanda kehormatan itu berlangsung dalam upacara resmi yang diawali dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut kedatangan Prabowo Subianto di Mabes Polri pada Kamis (20/6/2024).

Namun, acara penganugerahan bintang kehormatan itu berlangsung secara tertutup di Rupatama Mabes Polri, Jakarta.

Untuk diketahui, Bintang Bhayangkara Utama merupakan tanda kehormatan dari Pemerintah yang diberikan kepada mereka yang dianggap berjasa luar biasa melampaui kewajibannya memajukan Polri.

Tanda kehormatan itu dapat diberikan kepada presiden dan wakil presiden, Kapolri, Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, menteri dan pejabat setingkat menteri, serta kepala staf negara lain.

Baca juga: Dianugerahi Bintang Bhayangkara Utama, Prabowo: Terima Kasih Kapolri, Kehormatan bagi Saya

Sementara itu, diketahui ini bukan kali pertama Prabowo mendapatkan tanda dan gelar kehormatan selama menjabat sebagai Menhan.

Berikut tanda dan gelar penghargaan lainnya yang pernah diterima Prabowo Subianto selama lima tahun terakhir:

4 Bintang Kehormatan Militer

Prabowo diketahui memegang empat tanda kehormatan bintang militer utama, yakni Bintang Yuda Dharma Utama, Bintang Kartika Eka Paksi Utama, Bintang Jalasena Utama, dan Bintang Swa Buwana Paksa Utama

Penyematan empat bintang kehormatan kepada Prabowo itu dilakukan oleh Panglima TNI dan tiga kepala staf angkatan di Ruang Hening, Kementerian Pertahanan pada 15 Agustus 2022.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI, Bintang Yudha Dharma Utama disematkan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

Baca juga: Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Kemudian, Bintang Kartika Eka Paksi Utama disematkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurrahman. Lalu, Bintang Jalasena Utama disematkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama disematkan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama kepada Menhan Prabowo ini didasari oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 13/Tk/Tahun 2022.

Bintang Yudha Dharma adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh pemerintah untuk menghormati jasa dharmabakti seseorang yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh bangsa dan negara.

Sementara itu, Bintang Kartika Eka Paksi Utama adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh pemerintah untuk menghormati jasa seorang prajurit yang luar biasa untuk kemajuan dan pembangunan TNI Angkatan Darat.

Baca juga: Panglima TNI Usul Prabowo Dinaikkan Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan Bintang 4, Ini Aturannya

Kemudian, Bintang Jalasena Utama adalah bintang kehormatan yang diberikan untuk menghargai kesetiaan, kemampuan, kebijaksanaan dan jasa-jasa yang melebihi kewajiban di bidang tugas kemiliteran Angkatan Laut.

Adapun Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama merupakan tanda kehormatan yang dianugerahkan oleh pemerintah untuk menghormati seorang prajurit atas jasanya yang luar biasa terhadap kemajuan dan pembangunan TNI Angkatan Udara.

Pada kesempatan tersebut, Menhan Prabowo juga menyematkan Bintang Yudha Dharma Utama kepada Jenderal TNI Andika Perkasa.

Darjah Gemilang Seri Melaka

Tak hanya mendapatkan tanda kehormatan dari dalam negeri, Prabowo juga pernah mendapatkan gelar kehormatan militer dari salah satu negara bagian Malaysia, Melaka.

Gelar kehormatan militer Darjah Gemilang Seri Melaka itu diberikan langsung oleh Gubernur Negeri Melaka Tun Seri Setia (Dr.) Mohd Ali Mohd Rustam kepada Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Prabowo Subianto di Negeri Melaka, Malaysia pada 26 Juli 2022.

Baca juga: Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan, Jokowi: Untuk Berbakti Penuh bagi Bangsa dan Negara

Dikutip dari Kompasiana, dalam sambutannya, Gubernur Negeri Melaka Tun Seri Setia (Dr.) Mohd Ali Mohd Rustam mengatakan bahwa orang yang menerima gelar ini dianggap memiliki hubungan yang baik dengan Kerajaan Malaka atau pemerintahan Malaysia.

Selanjutnya, penerima gelar Darjah Gemilang Seri Melaka mendapatkan gelar "Datuk Seri".

Outstanding Leader in National Defense & Security

Pada Oktober 2022, Prabowo pernah menerima penghargaan Outstanding Leader in National Defense & Security dari salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta.

Penghargaan tersebut diberikan kepada para tokoh pemimpin nasional, daerah, dan lembaga di Indonesia yang telah berjuang pada masa krisis.

Menurut Prabowo, mendapatkan predikat pemimpin luar biasa di bidang pertahanan dan keamanan adalah sebuah kehormatan sekaligus bermakna harapan dan tantangan.

"Ini bagi saya adalah sebuah harapan dan tantangan. Jadi, saya diharapkan dan ditantang untuk memberi yang terbaik untuk menjadi outstanding,” kata Prabowo dikutip dari Antaranews.

Baca juga: Ramai-ramai Kritik Rencana Penyematan Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Singgung Dugaan Pelanggaran HAM dan Aturan Hukum

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menerima penghargaan Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera) yang merupakan penghargaan militer tertinggi dari pemerintah Singapura pada Selasa (21/11/2023).Dok. Gerindra Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menerima penghargaan Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera) yang merupakan penghargaan militer tertinggi dari pemerintah Singapura pada Selasa (21/11/2023).

Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera)

Pada 21 November 2023, Prabowo mendapat penghargaan militer tertinggi dari Pemerintah Singapura, yakni Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera).

Penganugerahan tersebut diberikan langsung oleh Presiden Singapura Tharman Sanmugaratnam kepada Prabowo di Istana Kepresidenan Singapura.

Penghargaan itu diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi Prabowo yang luar biasa dalam memperkuat hubungan pertahanan yang sangat baik antara Indonesia dan Singapura.

Istana Kepresidenan Singapura mengatakan, di bawah kepemimpinan Prabowo sebagai Menhan, perjanjian kerja sama pertahanan kedua negara telah diratifikasi. Sehingga, memungkinkan kerja sama dan interaksi yang lebih erat antara TNI dan angkatan bersenjata Singapura.

Selain itu, Prabowo dinilai layak menerima penghargaan karena dianggap berhasil melakukan kolaborasi yang erat meski dilanda pandemi Covid-19 beberapa waktu silam.

Baca juga: Pemberian Gelar Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Disebut Sudah Sesuai UU, Ini Alasannya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyematkan pangkat jenderal kehormatan ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat Rapat Pimpinan TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).Tim Media Prabowo Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyematkan pangkat jenderal kehormatan ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat Rapat Pimpinan TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Jenderal TNI Kehormatan

Dalam momen pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Prabowo yang maju sebagai calon presiden (capres) mendapatkan gelar Jenderal TNI Kehormatan yang disematkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada 28 Februari 2024.

Dengan diberikannya gelar Jenderal Kehormatan itu, pangkat Prabowo naik dari Purnawirawan Jenderal bintang tiga menjadi Jenderal bintang empat.

Menurut Jokowi, gelar tersebut merupakan bentuk penghargaan kepada Prabowo atas dedikasinya di dunia militer.

Jokowi juga menjelaskan bahwa kenaikan pangkat istimewa untuk Prabowo tersebut, merupakan usulan dari Markes Besar (Mabes) TNI.

"Penganugerahan ini adalah bentuk penghargaan sekaligus peneguhan untuk berbakti sepenuhnya kepada rakyat, kepada bangsa dan kepada negara. Saya ucapkan selamat kepada Bapak Jenderal Prabowo Subianto," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Rapim TNI-Polri 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Baca juga: Jokowi Bantah Ada Transaksi Politik di Balik Pemberian Gelar Jenderal Kehormatan Prabowo

Kendati demikian, kenaikan pangkat Prabowo ini menuai sorotan banyak pihak, karena rekam jejaknya yang pernah dipecat sebagai perwira TNI. Sehingga, sempat dinilai sebagai bagian dari transaksi politik.

Namun, Jokowi membantah dugaan tersebut. Sebab, dia mengatakan, apabila benar merupakan transaksi politik maka sudah diberikan sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Ya kalau transaksi politik kita berikan saja sebelum pemilu. Ini kan setelah pemilu, jadi supaya tidak ada anggapan-anggapan itu," ujar Jokowi saat itu.

Sementara itu, dikutip dari Harian Kompas Edisi 25 Agustus 1998, Letjen TNI Prabowo Subianto diberhentikan dari dinas ABRI.

Hal itu dijelaskan oleh Menteri Pertahanan/Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto bahwa keputusan yang diambil adalah "Masa dinas Jenderal Prabowo di ABRI diakhiri”.

Baca juga: Deretan Jenderal Kehormatan Selain Prabowo, dari Luhut hingga SBY

Selain mengumumkan Prabowo diberhentikan, Jenderal TNI Wiranto juga mengumumkan Mayjen TNI Muchdi Purwopranjono dan Kolonel Chairawan dibebas tugaskan.

Keputusan tersebut diperoleh atas masukan dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang dibentuk untuk melakukan pemeriksaan terhadap para perwira Kopassus terkait kasus penculikan aktivis yang dibentuk pada 3 Agustus 1998.

Sebelum menerima semua tanda dan gelar kehormatan tersebut, Prabowo sudah mengantongi beberapa gelar kehormatan militer lainnya. Seperti Order of Military Merit atau Wisam al-Istahaqaq al-Askari dari pemerintah Yordania.

Kemudian, Knight of the Royal Order of Sahametrei dari Kamboja dan Ordre national du Mérite dari Perancis.

Baca juga: Pro-Kontra Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com