Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Akui Belum Ada Solusi Tenda Jemaah Haji Melebihi Kapasitas

Kompas.com - 19/06/2024, 14:51 WIB
Tria Sutrisna,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui bahwa belum ada solusi atas masalah tenda jemaah haji yang melebihi kapasitas.

Muhadjir menyebutkan, masalah melebihi kapasitas selalu terjadi setiap penyelenggaraan ibadah haji karena terbatasnya tempat yang tersedia untuk mendirikan tenda, terutama di area Mina.

“Kemudian kalau itu terjadi (melebihi kapasitas kapasitas), saya kira memang belum ada solusi karena memang tempatnya yang sangat terbatas,” ujar Muhadjir kepada wartawan di Kantor Kemenko PMK, Rabu (19/6/2024).

Muhadjir mengeklaim, Pemerintah Indonesia bahkan sudah memberikan sejumlah saran kepada Arab Saudi untuk mengatasi persoalan kapasitas tenda bagi jemaah.

Baca juga: Antrean Toilet di Mina Sampai 2 Jam, Jemaah Haji Pingsan hingga Buang Air Kecil di Samping Tenda

Namun, ia tidak dapat memastikan apakah saran yang telah disampaikan itu sudah ditindaklanjuti pada pelaksanaan Ibadah Haji 2024 ini.

“Memang waktu saya ke Arab Saudi ingin meninjau tapi kan tidak diperbolehkan, karena kan masih dalam proses percepatan pembangunan,” kata Muhadjir.

“Padahal, itu juga niat saya ingin mengecek, apakah yang pernah saya sarankan tahun lalu, sudah dipenuhi atau belum oleh para pekerja pemborong di situ,” imbuh dia.

Muhadjir juga mengaku sudah mewanti-wanti pihak Kementerian Agama memberikan perhatian khusus mengenai fasilitas dan kapasitas tenda jemaah.

Baca juga: Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

“Jadi saya waktu itu memang tidak ada kesempatan untuk mengecek, tapi saya sudah wanti-wanti kepada direktur haji luar negeri waktu itu. Untuk agar itu mendapatkan perhatian walaupun saya tidak bisa meninjau,” kata dia.

Muhadjir menambahkan, Mina merupakan salah satu dari tiga titik krusial dalam penyelenggaraan ibadah haji, di samping Arafah dan Muzdalifah.

Namun, ia menyebutkan bahwa jemaah haji saat ini tidak perlu berlama-lama berada di kawasan tersebut.

“Mina itu memang masih problem, tapi waktunya kan tidak lama di Mina. Di Arafah juga sebetulnya problem, tapi kan sangat sebentar. Di Muzdalifah sekarang juga ada kebijakan hanya lewat saja tidak perlu mabit kan. Itu memang tiga titik krusial,” kata Muhadjir.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Timwas Haji DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengungkapkan, ada sejumlah laporan terkait berbagai masalah dalam penyelenggaraan haji tahun 2024, salah satunya tenda jemaah haji Indonesia yang melebihi kapasitas.

Baca juga: Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Cak Imin mengatakan, tenda yang disediakan tidak mampu menampung jumlah jemaah yang ada dan tidak dilengkapi dengan kasur yang memadai.

"Kemudian overcapacity tendanya, tidak ada kasur. Ini semua harus dikalkulasikan," kata Cak Imin.

Timwas Haji DPR RI juga menemukan adanya penempatan tenda jemaah yang tidak sesuai dengan maktab yang telah ditentukan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com