Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Hasto Minta KPK Tunda Pemeriksaan, Masih Trauma Digeledah

Kompas.com - 13/06/2024, 14:50 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Kusnadi, Ronny Talapessy menyebut, kliennya belum bisa memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena masih trauma setelah sebelumnya digedah dan dibentak penyidik.

Kusnadi merupakan staf Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto. Ia sebelumnya digeledah penyidik ketika Hasto menjalani pemeriksaan sebagai saksi Harun Masiku, Senin (10/6/2024).

KPK kemudian kembali memanggil Kusnadi untuk diperiksa sebagai saksi Harun hari ini, Kamis (13/6/2024).

"Beliau masih trauma atas perlakuan yang diterima saat digeledah dan dirampas barang-barang milik pribadi yang tidak ada kaitannya dengan perkara Harun Masiku," kata Ronny saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Tim Hukum PDI-P Bawa Staf Hasto ke Komnas HAM, Buat Laporan Usai Ponsel Disita KPK

Menurut Ronny, selain handphone (Hp), barang pribadi miliknya adalah ATM.

"Isinya Rp 700 ribu untuk keperluan istri dan anaknya," lanjut Ronny.

Keberatan digeledah KPK, Kusnadi kemudian melaporkan penyidik ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK hingga Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Hari ini, pengacara Kusnadi juga berencana melaporkan penggeledahan itu ke Bareskrim Mabes Polri.

Baca juga: Tirukan Bentakan Penyidik KPK, Staf Hasto: Sudah, Kamu Diam Saja!

Juru Bicara PDI-P Chico Hakim mengatakan, Kusnadi diinterogasi penyidik selama sekitar tiga jam. Padahal, saat itu ia tidak dipanggil KPK.

"Kusnadi juga digeledah badannya dan dihujani banyak pertanyaan dengan cara yang interogatif dengan menggunakan diksi-diksi yang intimidatif selama kurang lebih 3 jam,” kata Chico dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/6/2024).

Menanggapi keberatan tersebut, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menyilakan pihak Hasto menempuh prosedur keberatan yang telah disediakan undang-undang.

Mereka bisa melapor ke Dewan Pengawas KPK atau menggugat praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Kalau keberatan kan ada mekanisme untuk menyampaikan keberatan ke Dewas (Dewan Pengawas) silakan atau mengajukan praperadilan,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Nasional
Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com