JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tak lagi solid.
Kondisi ini membuat koalisi yang berisi Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam bayang-bayang perpecahan.
Penyebabnya, masing-masing partai di Koalisi Perubahan mulai sibuk dengan kepentingan mereka. Hal ini pun membuat soliditas di antara mereka mulai terpinggirkan.
Ketika Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mulai memperlihatkan hasilnya, muncul teka-teki mengenai nasib keutuhan Koalisi Perubahan ke depan.
Terlebih, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mulai melakukan pendekatan dengan menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024).
Kala itu, Surya Paloh menyambut kehadiran Prabowo yang sebelumnya menjadi lawan politiknya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan menggelar karpet merah.
Baca juga: Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi
Prabowo menyatakan pertemuan tersebut tak lain bertujuan untuk mengajak Surya Paloh supaya partainya bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusungnya menjadi pemenang di Pilpres 2024.
"Saya selalu menawarkan, saya selalu mengajak," kata Prabowo.
Surya Paloh pun tak menampik kemungkinan Nasdem bergabung ke dalam pemerintahan ke depan. Menurutnya, kemungkinan apa pun dalam dunia politik di Indonesia bisa saja terjadi.
"Kita lihat perkembangan ke depan. Fifty-fifty possibility ya," kata Surya Paloh.
Tak berselang lama, PKB yang menjadi bagian Koalisi Perubahan merespons pertemuan Surya Paloh dengan Prabowo tersebut.
PKB menyatakan bahwa Koalisi Perubahan tetap solid meski Surya Paloh baru saja menjamu secara spesial atas kehadiran Prabowo.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Daniel Johan mengatakan, koalisi pengusung Anies-Muhaimin tetap solid.
Soliditas ini diperkuat dengan pengajuan Koalisi Perubahan untuk menggugat hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Iya (tetap solid) dan sedang berjalan kan (gugatan di MK)," ujar Daniel saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/3/2024).
Baca juga: PKB Sebut Para Sekjen Partai Koalisi Perubahan Sepakat Tunggu Fraksi Lain soal Hak Angket
Daniel mengaku, pihaknya belum memahami apa maksud pernyataan Surya Paloh bahwa partainya memiliki kemungkinan 50:50 untuk bergabung dengan kubu Prabowo.
Menurut dia, sejauh ini belum terdapat pembahasan menyangkut sikap Surya Paloh itu dalam Koalisi Perubahan.
"Belum paham, belum bahas itu,” ujar Daniel.
Lebih lanjut, Daniel mengaku pihaknya belum mendengar apakah pihak Prabowo berkomunikasi dan akan menemui Muhaimin sebagaimana telah menemui Surya Paloh.
"Saya belum dengar," katanya.
Kendati berulang kali ditegaskan solid, nyatanya internal Koalisi Perubahan mulai mengalami keretakan. Masing-masing partai mulai tak lagi solid.
Co-captain Timnas Anies-Muhaimin, Sudirman Said menyebut hubungan internal Koalisi Perubahan mulai renggang karena kesibukan kepentingan internal masing-masing.
"Dalam proses (kepentingan internal) kalau dikatakan agak renggang ya wajar lah kan fungsinya berbeda," kata Sudirman saat ditemui di kediamannya di Brebes, Jawa Tengah, Rabu (18/4/2024).
Sudirman mengatakan, dalam Koalisi Perubahan setidaknya ada tiga entitas yang berbeda. Entitas ini memiliki kepentingan internal masing-masing.
Entitas pertama, Anies yang merupakan orang di luar partai yang punya kepentingan internal sendiri. Kedua, entitas koalisi partai yang mencalonkan Anies-Muhaimin.
Baca juga: Suara Partai Pengusung Anies-Muhaimin Naik, Nasdem Klaim Koalisi Perubahan Pemenang Pemilu 2024
Entitas ini, kata Sudirman, merasa tugasnya selesai setelah mencalonkan Anies. Sebab itulah, kata Sudirman, tidak terlihat banyak dukungan partai koalisi saat Anies memperkarakan hasil pilpres di MK.
"Calonnya bertanding (dalam pemilu) kemudian hasilnya begitu sekarang entitas calon yang memproses ke MK. jadi ini punya batas waktu," jelas Sudirman.
Entitas ketiga adalah entitas partai politik yang masing-masing memiliki otonomi sendiri. Ada partai yang mempertimbangkan bergabung dengan capres-cawapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, atau punya strategi tertentu.
"Saya sih melihatnya ini suatu normal saja dan proses transisi ini," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.