Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Jaga Kesalehan Sosial, Said Abdullah Ajak Masyarakat Memaknai Ramadhan

Kompas.com - 07/04/2024, 15:22 WIB
Inang Sh ,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Menurutnya, semangat kebersamaan untuk saling membantu masyarakat Indonesia sangat luar biasa. 

Masyarakat mudah sekali berbagai lembaga menghimpun dana bantuan dari seluruh kalangan masyarakat.

Baca juga: Harga Bahan Pokok Masih Tinggi, Said Abdullah: Skema Impor Harus Diperbaiki

“Namun, sikap mental dan konsistensi kita memang sangat manusiawi. Terkadang, semangat peduli dan berbagi, semangat gotong royong mengalami pasang-surut, dengan segala problematika yang menyertainya,” katanya. 

Ketua Badan Anggaran Dewan (Banggar) DPR RI itu mengatakan, momentum Ramadhan menjadi kesempatan emas untuk menyegarkan, mengisi energi kedisiplinan, dan konsistensi untuk peduli dan berbagi, serta menjaga mental gotong royong tetap menyala dalam hati.

“Dengan begitu, energi kita untuk terus peduli dan berbagi tetap terjaga dengan baik meski Ramadhan berlalu,” sebutnya. 

Said menyebutkan, mentalitas masyarakat dikuatkan kembali melalui penggemblengan selama Ramadhan. 

Energi tersebut kan tetap terjaga karena banyak ritus-ritus keagamaan dan budaya untuk selalu mengingatkan tidak berpaling dari semangat peduli dan berbagi.

Baca juga: Pemerintah Berencana Naikkan PPN Jadi 12 Persen, Said Abdullah: Perlu Kajian yang Matang

“Idul Fitri dipraktikkan dengan saling bermaaf-maafkan dan berbagi makanan. Idul Adha kita jalani dengan berbagi daging hewan kurban,” katanya. 

Hal yang sama juga dilakukan ketika tahun baru Islam pada Muharam dengan disunnahkan berpuasa. Semua kegiatan tersebut membawa makna untuk peduli dan berbagi, serta bergotong-royong.

“Semangat untuk berbagi dan peduli menjaga kita (agar) tidak lupa diri. Setiap Ramadhan kami kembali diingatkan, alarm zakat fitrah menyala sebagai tanda bahwa dunia dan seisinya adalah sarana kita berbagi dan peduli,” ujarnya. 

Kesan Ramadhan untuk semua

Said menambahkan, dengan segera berlalunya Ramadhan, bulan ini tetap meninggalkan berbagai kesan pada setiap orang. 

“Bahkan suara Ramadhan juga memberi kesan bagi warga nonmuslim. Mereka ikut berjualan dan membeli takjil. Ikut meramaikan ngabuburit sebagai tradisi khas Islam nusantara,” katanya. 

Baca juga: Rutinitas Setiap Tahun, Said Abdullah Bagikan Sedekah kepada Masyarakat di Sumenep

Dia menyebutkan, pancaran spiritual Ramadhan memberikan penyegaran luar biasa.

Masjid-masjid dipenuhi berbagai aktivitas keagamaan seperti tadarus, ceramah jelang tarawih, kuliah subuh, dan pesantren kilat.

“Semua diharapkan makin meningkatkan kualitas keimanan, nilai-nilai spiritual-transendental,” ujarnya. 

Said berpesan, berbagai kegiatan keagamaan tidak hanya menjadi penataan rohani, tetapi juga peningkatan hubungan manusia dengan Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. 

Kemudian, saat bulan suci ini berakhir. Idul Fitri menggugurkan seluruh keangkuhan diri untuk saling bersimpuh dan saling maaf memaafkan.

Baca juga: JK dan Hasto Sudah Bertemu, Sudirman Said Sebut Bahas Hak Angket Salah Satunya

“Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin,” ucap Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com