Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Kompas.com - 29/03/2024, 14:01 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut payung udara barang (PUB) yang dikirim ke Kerajaan Yordania bisa membawa barang dengan berat maksimal 14 ton.

Agus mengatakan, pengiriman payung udara ini atas permintaan Pemerintah Yordania untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina melalui skema airdrop.

"50 set peralatan set peralatan LCLA (low-cost, low-altitude) untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan dengan metode airdrop dengan berat maksimal 14 ton," kata Agus saat pelepasan pengiriman bantuan di Apron Lanud Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Jumat (29/3/2024).

Baca juga: TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Selain payung udara barang dengan daya angkut yang besar itu, TNI juga mengirimkan 900 unit payung udara orang (PUO).

Payung ini mampu membawa beban dengan berat maksimal 100 kilogram per unit.

Menurut Agus, payung udara orang itu nantinya tidak akan digunakan untuk mengangkut orang, melainkan dimodifikasi guna menerjunkan bantuan kemanusiaan ke warga Palestina melalui skema airdrop.

“Jadi nanti 900 itu kita akan serahkan kepada pemerintahan Yordania nanti dari Yordan di airdrop ke Gaza,” ujar Agus.

Baca juga: Pemerintah Akan Kirim Bantuan ke Palestina dan Sudan, Nilainya Masing-masing 1 Juta Dollar AS

Agus menuturkan, dalam pengiriman bantuan kali ini TNI hanya membawa perlengkapan payung udara.

Adapun bahan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan warga Palestina lainnya disediakan oleh Badan Zakat Nasional (Baznas) di Yordania.

Lembaga itu akan membeli bahan bantuan di sana yang dinilai cocok dengan warga Gaza.

“Jadi gitu, bahan makanannya kita beli di sana, makanannya yang cocok untuk saudara-saudara kita di Gaza,” kata Agus.

Baca juga: Ramadhan, Bantuan Masyarakat Indonesia untuk Gaza Palestina Mengalir

Sebagai informasi, jutaan warga Palestina terdampak agresi militer Israel. Puluhan ribu di antaranya meninggal dunia.

Banyak dari mereka dipaksa berpindah atau eksodus ke bagian Selatan yang berbatasan dengan Mesir. Kondisi warga Palestina memprihatinkan.

Bukan saja kehilangan tempat tinggal, mereka juga menderita kelaparan. Beberapa di antaranya bahkan meninggal karena malnutrisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com