Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gibran dan Istana Bantah Jokowi Titip Nama Menteri buat Kabinet Prabowo...

Kompas.com - 26/03/2024, 09:05 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Akan tetapi, ia menilai, mengusulkan nama tidak sama dengan menitipkan nama tertentu.

"Kala usul kan semua boleh. Namanya demokrasi semua boleh mengusulkan," katanya.

Budi Arie yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu menyebut, saat ini masih tersisa cukup waktu untuk merumuskan kabinet selanjutnya. Sebab masih ada waktu sekitar tujuh bulan lagi sebelum pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) peraih suara tertinggi Pemilu 2024 dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Hanya beri masukan

Sejalan dengan itu, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, juga membantah Jokowi menitipkan sejumlah nama menteri. Putra sulung Jokowi itu mengatakan, Prabowo sendiri yang bakal menentukan siapa-siapa saja orang yang akan menjadi pembantunya di kabinet.

"Enggak. Pak Prabowo yang akan menentukan ya," ujar Gibran saat ditemui di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (25/3/2024).

"Enggak, keputusannya di Pak Prabowo," kata dia.

Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pidato dalam acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Prabowo-Gibran menggelar pidato kemenangan usai sejumlah lembaga survei menempatkan capres-cawapres nomor urut 2 unggul atas dua pesaingnya dengan perolehan suara 51 persen - 60 persen. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YUANTARA FOTO/Galih Pradipta Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pidato dalam acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Prabowo-Gibran menggelar pidato kemenangan usai sejumlah lembaga survei menempatkan capres-cawapres nomor urut 2 unggul atas dua pesaingnya dengan perolehan suara 51 persen - 60 persen. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU
Akan tetapi, Gibran bilang, tidak menutup kemungkinan ayahnya bakal memberi masukan kepada Prabowo dalam menyusun kabinet. Namun, tetap saja, pada akhirnya Prabowo yang menentukan orang-orang yang akan menjadi menterinya.

"Ya mungkin masukan, tapi penentuannya di Pak Prabowo ya," ucap Gibran.

Wali Kota Solo itu menyakini, Prabowo pasti melibatkan dirinya untuk menentukan nama-nama menteri. Dia mengaku sudah membicarakan perihal ini bersama Prabowo.

"Sudah lama dari kemarin-kemarin. Sudah dibicarakan dari kemarin-kemarin," tutur Gibran.

Prerogatif presiden

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, secara prinsip, urusan menteri mestinya menjadi hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Artinya, tak ada pihak lain yang bisa ikut campur.

Apalagi, Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensial, di mana presiden dipilih oleh rakyat langsung, dan menteri menjadi urusan presiden.

"Undang-undang mengamanatkan presiden adalah satu-satunya veto player dalam menyusun kabibetnya," kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Soal Kemungkinan Partai Rival Gabung Pemerintahan Prabowo, Gibran: Bisa Jadi

Akan tetapi, tak dapat dimungkiri bahwa Jokowi berperan besar dalam kemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Maka, tak heran jika kini Kepala Negara turut cawe-cawe menitipkan nama menteri.

"Problemnya menjadi rumit karena kemenangan prabowo di 2024 tentu tak lepas faktor jokowi, itu sulit dibantah. Artinya, kemenangan Prabowo adalah perpaduan dua kekuatan politik besar antara kekuatan Jokowi dan Prabowo," ujar Adi.

"Dalam konteks inilah kemudian publik menganggap wajar jika urusan menteri pun Jokowi dinilai punya pengaruh. Apalagi posisi Jokowi masih presiden," lanjutnya.

Selama Jokowi masih menjabat sebagai presiden, Adi menduga, ia akan memberikan pengaruh besar dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran. Artinya, sebelum 20 Oktober 2024, masih memungkinkan bagi Jokowi mengintervensi pemerintahan mendatang.

Namun, Adi meyakini, ketika Jokowi telah turun tahta, pengaruhnya dalam urusan kabinet Prabowo bakal sirna. Bahkan, menurutnya, tak menutup kemungkinan orang-orang yang terlanjur jadi menteri Prabowo berkat titipan Jokowi di kemudian hari bakal dievaluasi.

"Jadi pengaruh Jokowi untuk urusan kabinet mungkin masih terasa ketika posisinya masih presiden. Tapi, yakinlah, setelah tak lagi jadi presiden pengaruh bisa hilang otomatis. Itu hukum alam," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com