Dibandingkan dengan PKS yang tetap menjadi oposisi hingga kini, Nasdem diduga dipilih Prabowo karena memiliki ruang untuk lobi-lobi politik.
"PKS masih konsisten dengan jalan 'keoposisian' dengan terus melancarkan kritik bertubi-tubi di beragam lini kebijakan pemerintah hari ini," jelas Agung.
Baca juga: Anies Yakin Pertemuan Surya Paloh-Prabowo Tak Ganggu Dukungan Nasdem Terkait Gugatan di MK
"Artinya ada ruang untuk komunikasi politik dan lobi-lobi yang mengemuka di sisi Nasdem ketimbang di sisi PKS," imbuhnya.
Lebih lanjut, menurutnya politik "merangkul" Prabowo ini dibutuhkan demi membentuk koalisi mayoritas di parlemen.
"Karena biar bagaimana pun, Prabowo-Gibran membutuhkan 1-2 partai tambahan agar mampu membentuk koalisi mayoritas di parlemen secara efektif," ujar Agung saat dimintai konfirmasi, Minggu (24/3/2024).
"Setidaknya di eksekutif dan legislatif terbentuk harmoni dan sinergi produktif agar program-kebijakan tak dihadang di tengah jalan," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.