Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karpet Merah Nasdem untuk Manuver "Politik Merangkul" Prabowo

Kompas.com - 24/03/2024, 07:58 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Capres pemenang Pemilu 2024 Prabowo Subianto langsung tancap gas 'merangkul' lawan politiknya usai resmi ditetapkan KPU memenangkan Pilpres 2024 bersama anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.

Dua hari setelah dinyatakan menang Pilpres 2024, atau pada Jumat (22/3/2024), Prabowo langsung mendatangi markas Partai Nasdem untuk menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Perlu diingat, Nasdem merupakan partai yang pertama kali mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Anies akhirnya maju berkat dukungan dari Nasdem, PKB, dan PKS.

Meski demikian, posisi politik Nasdem yang berseberangan itu rupanya tak menghalangi niat Prabowo untuk menemui mereka. 

Baca juga: Ungkap Sinyal Nasdem dan PPP Merapat, Gerindra: Bagian Implementasi Politik Merangkul Prabowo

Partai Nasdem bahkan menyiapkan karpet merah khusus untuk menyambut Prabowo.

Usai bermusuhan di kontestasi Pilpres 2024, kini Prabowo menawarkan Surya Paloh, yang merupakan mantan rekannya di Golkar, untuk bergabung ke pemerintahan selanjutnya.

Karpet merah untuk Prabowo

Prabowo Subianto mendatangi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, pada Jumat (22/3/2024).

Pantauan Kompas.com, Prabowo tiba pukul 13.35 WIB bersama jajaran petinggi Partai Gerindra seperti Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani, dan Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono.

Sementara, Surya didampingi oleh Sekjen Nasdem Hermawi Taslim, Bendahara Umum Nasdem Ahmad Sahroni, dan Ketua DPP Nasdem Willy Aditya.

Ia kemudian bersalaman dan berpelukan dengan Surya. Tak lama, para rombongan pun memasuki Nasdem Tower.

Baca juga: Anies Yakin Pertemuan Surya Paloh-Prabowo Tak Ganggu Dukungan Nasdem Terkait Gugatan di MK

Tak hanya itu, pertemuan itu pun nampak spesial karena Nasdem menggelar karpet merah yang digelar beberapa saat sebelum Prabowo hadir.

 

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengapresiasi sikap Paloh. Prabowo menekankan bahwa sudah saatnya keduanya bersatu setelah bersaing pada pilpres kemarin.

“Saya sangat menghargai sikap Nasdem, setelah pertandingan kita bersaing ya kan. Tapi, kita tetap bersahabat, kita tetap satu keluarga, kita tetap cinta Tanah Air,” ujar Prabowo.

"Sesudah pertandingan dan persaingan kita bersatu membangun bangsa Indonesia. Itu yang saya mau garis bawahi,” katanya lagi.

Baca juga: Soal Kemungkinan Nasdem Masuk Pemerintahan Baru, Anies: Semua yang Disampaikan Spekulatif

Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan, banyak pakar ekonomi menyebutkan Indonesia bisa menjadi negara maju.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com