Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Suaranya Juga Sempat Hilang di Sirekap, PSI: Tapi Kami Tidak Teriak-teriak

Kompas.com - 07/03/2024, 16:39 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengeklaim, pihaknya juga menemukan sejumlah suara yang hilang karena perbedaan data antara formulir C.Hasil Plano dan Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun, ia mengatakan, ketika hal itu terjadi, para kader PSI memilih tidak menggembar-gemborkannya ke publik.

“Kami alami juga di berbagai TPS kita, ada yang 50 persen suaranya hilang dalam artian salah tulis, harusnya 10 (suara) ditulis 5, harusnya 10 ditulis 0. Salah jumlah, kita alami,” ujar Grace di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Baca juga: PSI Butuh Lebih dari Sekadar Jokowi untuk Lolos ke DPR RI

“Tapi, PSI kan tidak berteriak-teriak, ’Kami dicurangi, kami digembosi, kami digagalkan’, dan sebagainya,” sambung dia.

Baginya, kesalahan penginputan data itu lumrah terjadi. Sebab, meskipun Sirekap menampilkan grafik tabulasi digital, penghitungannya tetap masih dilakukan secara manual.

Di sisi lain, Grace mengungkapkan, pihaknya juga mendapatkan data bahwa bukan hanya PSI yang mengalami lonjakan suara berdasarkan Sirekap. Peningkatan suara juga dialami oleh tiga partai politik (parpol) lain.

“Partai seperti PPP, Perindo, bahkan Nasdem itu juga ditemukan ada perbedaan antara (formulir) C. Hasil Plano di banyak TPS, puluhan, dengan hasil yang kita lihat di Sirekap,” paparnya.


Ia menyampaikan, salah satu data menunjukan bahwa hasil suara Partai Perindo di salah satu TPS mengalami kenaikan signifikan.

Pada formulir C.Hasil Plano, Perindo tak mendapatkan suara. Namun, berdasarkan Sirekap, parpol yang dibuat Hary Tanoesoedibjo itu memperoleh 222 suara.

“Itu ada dan bisa ditelusuri, ada linknya juga. Itu sudah beredar juga di media sosial. Artinya, ini adalah peristiwa yang mungkin terjadi karena human erorr,” imbuh dia.

Diketahui, beberapa waktu belakangan PSI menjadi sorotan karena berdasarkan data yang ditampilkan Sirekap, kenaikan suaranya mengalami kenaikan yang tidak wajar.

Baca juga: Tolak Pengadaan 2 Pin Emas Anggota Baru DPRD DKI, PSI: Akan Kami Kembalikan

Meski begitu, anggota KPU Idham Holik menampik parpol pimpinan Kaesang Pangarep itu mengalami penggelembungan suara.

Holik menyebutkan, data itu merupakan kesalahan sistem dari Sirekap untuk merekam foto formulir C.Hasil Plano.

Saat ini, KPU sendiri sudah tak menayangkan grafik tabulasi dari Sirekap karena sistemnya dianggap tak mumpuni dan bisa memicu polemik di masyarakat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com