"Intinya, kekuasaan itu sepeti rasa cinta dan benci yang dalam banyak membutakan segalanya, bahkan kekuasaan mampu megunah iman politik seseorang secara drastis. Jangankan manusia, baja pun bisa melepuh jika ditetesi kekuasaan," kata Adi Prayinto. "AHY terlihat mabuk kepayang politik ke Jokowi yang telah mengangkatnya jadi menteri," ucapnya.
Pembelaan Demokrat
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron membela AHY yang berubah sikap dan kini terpukau dengan pembangunan IKN.
"Saya kira itulah sikap obyektivitas dari Mas AHY. Bagi Demokrat kan semuanya didasarkan kepada rasionalitas. Kalau secara rasionalitas ya ini baik bagi negara, baik bagi bangsa, baik bagi rakyat, ya dikatakan baik," ujar Herman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
"Kalau secara rasional pemikiran ketum kami tidak baik, ya pasti akan ngomong tidak baik," katanya lagi.
Baca juga: AHY Puji-puji IKN padahal Dulu Kritik Terus, Demokrat Beri Penjelasan
Herman menyampaikan, jika AHY terpukau dengan IKN, progres yang pemerintah tunjukkan memang betul-betul bagus. Oleh karena itu, menurut dia, AHY bukan sekadar memuji IKN, melainkan mendatanginya langsung.
"Begitu melihat progresnya baik, ya tentu ketum kami pasti akan menyebutkan baik. Itulah sikap rasionalitas dari Demokrat," ujar Herman.
Sementara itu, Herman mengingatkan bahwa Demokrat sejak awal selalu bersikap rasional dalam melihat program pemerintah.
Dia mengatakan, Demokrat akan menyampaikan sesuai dengan realita, apakah program pemerintah baik ataupun buruk.
"Oleh karenanya, tentu Mas AHY sudah lihat bagaimana situasi IKN dan progresnya sangat baik. Ya, oleh karenanya secara obyektif maka disampaikan bahwa itu adalah sikap rasionalitas dari Mas AHY. Bahwa memang sangat puas dengan apa yang dibangun oleh Presiden Jokowi," kata Herman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.