Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Rekapitulasi Suara Nasional: Diwarnai Skors, Prabowo-Gibran Menang di 4 PPLN

Kompas.com - 29/02/2024, 07:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses rekapitulasi penghitungan suara tiingkat nasional dan penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah resmi dimulai pada Rabu (28/2/2024) kemarin.

Total ada enam panitia pemilihan luar negeri (PPLN) yang rekapitulasi suaranya sudah selesai di tingkat nasional pada Rabu kemarin, yakni PPLN Athena, Perth, Manila, Rabat, Praha, dan Manama.

Dari enam PPLN tersebut, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul di empat PPLN, yaitu Athena, Manila, Praha, dan Manama.

Sementara itu, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar unggul di PPLN Rabat. Sedangkan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD unggul di PPLN Perth.

Rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional digelar mulai hari ini hingga batas akhir pada 20 Maret 2024 mendatang.

Baca juga: KPU Resmi Mulai Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional, tapi Langsung Diskors

Rekapitulasi suara dimulai dengan hasil pemilu di luar negeri karena dinilai lebih siap dibandingkan dalam negeri.

"Dari 128 PPLN, sudah hadir 120," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari saat membuka rapat pleno rekapitulasi suara.

Diwarnai skors

Namun, rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional ini diwarnai oleh skorsing dari pimpinan KPU RI.

Setelah rapat dinyatakan terbuka pada Rabu pagi sekitar pukul 10.00 WIB, KPU langsung menskors rapat karena harus menghadiri sidang etik di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Hasyim mengatakan, sidang etik DKPP mestinya digelar pada Selasa pagi pukul 09.00 WIB dan KPU telah meminta izin agar mereka membuka rapat pleno terlebih dahulu.

"Kami mohon maaf, mohon izin, rapat pleno ini kita skors terlebih dahulu karena kami bertujuh harus menghadiri sidang sebagai teradu dalam sidang DKPP," ujar Hasyim.

Baca juga: KPU Mulai Rekapitulasi Suara Nasional dari Hasil Pemilu di Luar Negeri

Rapat pleno akhirnya baru dibuka kembali pada Rabu menjelang sore sekitar pukul 14.45 WIB.

Namun, proses rekapitulasi tidak langsung dimulai karena KPU harus melayani protes dari para saksi partai politik maupun pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Sejumlah saksi mencecar KPU mengenai sengkarut penghitungan suara dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

Saksi dari paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD kompak mempersoalkan pembacaan hasil pemungutan suara di Sirekap yang tidak akurat.

"Banyak teman-teman saya juga dari paslon nomor 1, dari koalisi pendukung, jadi gila suaranya itu, dari 20.000 suara tinggal 500, dari 281.000 suara jadi nol, itu akibat aplikasi Sirekap seolah-olah aplikasi tersebut bermain-main," kata Mirza Zulkarnain, saksi dari pasangan Anies-Muhaimin.

Baca juga: Sidang Dugaan Kebocoran DPT Pemilu 2024, DKPP Diminta Pecat Semua Komisioner KPU

Selain jumlah suara yang turun drastis, Mirza juga mempersoalkan jumlah suara di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) yang jumlahnya bisa jauh lebih besar dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di TPS tersebut.

"Kan bisa, Pak, di aplikasi tersebut kita bikin sistem, DPT 300, di-close saja 300 buat DPT, tapi nyatanya di lapangan bisa sampai 1,5 juta, 800.000, 500.000," katanya.

Mirza mengaku pihaknya sudah mengirim surat kepada KPU dengan tembusan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk meminta agar ada audit terhadap teknologi informasi aplikasi Sirekap.

Dia mengatakan, kubu Anies-Muhaimin mendapat informasi bahwa banyak kelemahan dalam aplikasi tersebut sehingga perlu ada audit untuk mengecek kelayakannya.

Namun, surat tersebut tidak pernah dibalas oleh KPU RI.

"Apa yang kita khawatirkan ternyata terjadi akibat Sirekap itu, kan," ujar Mirza.

Baca juga: Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional Dimulai, KPU Dicecar soal Karut-marut Sirekap

Saksi dari pasangan Ganjar-Mahfud, Al Munandir, juga mencecar KPU soal penggunaan Sirekap dalam rekapitulasi suara secara berjenjang.

Menurut dia, aplikasi Sirekap membuat kegaduhan karena ada yang menyebut aplikasi itu menjadi dasar rekapitulasi, tapi ada juga yang bilang tidak.

"Ini sudah membuat kegaduhan di hampir semua tingkatan pleno, ada pemahaman-pemahaman yang berbeda, ada yang mengatakan jadi dasar, ada yang tidak," kata Al Munandir.

Dia juga mempersoalkan tidak dilibatkannya peserta pemilu dalam proses sinkronisasi data yang menurutnya sangat krusial.

"Kenapa paslon peserta pemilu tidak diundang, padahal ini hal yang krusial pak, ini persoalan angka, persoalan krusial, karena semua yang disinkronisasi adalah data-data yang berangkat dari TPS," ujar Al Munandir.

Baca juga: Rekapitulasi Suara KPU: Anies-Muhaimin Menang di PPLN Rabat, Prabowo-Gibran di Athena dan Manila, Ganjar-Mahfud di Perth

Hasyim pun menjelaskan bahwa rekapitulasi suara secara berjenjang menggunakan formulir C yang berisi hasil penghitungan suara di setiap TPS, bukan data yang ada di aplikasi Sirekap.

Dia menyebutkan, proses rekapitulasi mulai tingkat kecamatan pun berdasarkan forumlir C yang didapat dari TPS-TPS.

Oleh sebab itu, apabila ada data yang tidak sinkron maka akan dicocokkan dengan data yang tercantum di formulir.

"Plano hasil TPS itu yang di-scan dan dikirim ke data center. Sehingga, kalau misalkan ada pembacaan hasil pembacaan yang tidak sinkron tentu yang dijadikan rujukan adalah unggahan formulir tadi itu, ujar Hasyim.

Baca juga: Rekapitulasi Suara KPU: Prabowo-Gibran Unggul di Ceko dan Bahrain

Berikut ini jumlah suara yang diperoleh masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden di empat PPLN yang rekapitulasinya sudah selesai:

PPLN Athena, Yunani

  • Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 98 suara
  • Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 659 suara
  • Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 233 suara

PPLN Perth, Australia

  • Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 708 suara
  • Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.137 suara
  • Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 1.600 suara

PPLN Manila, Filipina

  • Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 84 suara
  • Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 478 suara
  • Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 353 suara

PPLN Rabat, Maroko

  • Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 188 suara
  • Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 78 suara
  • Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 52 suara

PPLN Praha, Republik Ceko:

  • Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 63 suara
  • Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 185 suara
  • Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 112 suara

PPLN Manama, Bahrain

  • Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 199 suara
  • Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 528 suara
  • Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 73 suara.

Baca juga: Rekapitulasi Suara KPU: Anies-Muhaimin Menang di PPLN Rabat, Prabowo-Gibran di Athena dan Manila, Ganjar-Mahfud di Perth

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com