Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salaman AHY dan Moeldoko Tanpa Makna, Demokrat Tuntut Permintaan Maaf

Kompas.com - 27/02/2024, 06:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertikaian antara Partai Demokrat dan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko belum mencapai kata damai meski Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko kini menajdi kolega di Kabinet Indonesia Maju.

Momen Moeldoko dan AHY berjabat tangan sebelum sidang kabinet paripurna pada Senin (26/2/2024) tidak membuat Demokrat memberi maaf kepada Moeldoko yang sempat ingin merebut kursi ketua umum partai tersebut.

"(Itu) salaman formalitas, salaman tanpa makna, tidak meaningful," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman di Bentara Budaya Jakarta, Senin.

Baca juga: AHY Salaman dengan Moeldoko, Demokrat: Not Forgiven and Not Forgotten

Menurut Benny, Moeldoko semestinya meminta maaf secara terbuka kepada AHY dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena ingin 'mengkudeta' Partai Demokrat.

Benny menilai, Moeldoko belum menjadi seorang negarawan apabila tidak menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Selain itu, permintaan maaf penting agar relasi Moeldoko dan AHY yang boleh dikatakan buruk tidak mengganggu kebersamaan di Kabinet Indonesia Maju.

"Agar kebersamaan itu indah, ya kan, kebersamaan itu indah di kabinet, sebaiknya Moeldoko menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Pak SBY dan juga kepada Mas AHY," kata Benny.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Moeldoko hingga saat ini belum pernah meminta maaf atas perbuatannya beberapa tahun lalu.

Baca juga: Anggap Jabat Tangan Tak Cukup, Demokrat: Sebaiknya Moeldoko Minta Maaf ke SBY dan AHY

Menurut Herzaky, jabat tangan antara Moeldoko dan AHY di sidang kabinet kemarin hanyalah bentuk penghargaan kepada Presiden Joko Widodo sebagai tuan rumah.

"Mas AHY memang adab dan etikanya luar biasa. Tahu diri kalau dirinya peserta rapat yang diundang oleh tuan rumah," kata Herzaky.

Ia pun menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak pernah melupakan dan memaafkan apa yang sudah diperbuat oleh Moeldoko.

"Kalau ada ungkapan, forgiven but not forgotten, sedangkan bagi kami kader-kader Demokrat, Moeldoko itu not forgiven and not forgotten,” ujar Herzaky.

Tak mengobrol

AHY sendiri memberikan sinyal bahwa hubungannya dengan Moeldoko memang belum menemukan kata damai meski keduanya sudah bersalaman.

Putra sulung SBY itu menyebutkan, ia dan Moeldoko hanya bersalaman tanpa membicarakan sesuatu, termasuk ucapan selamat dari Moeldoko karena AHY kini menjadi menteri.

"Oh enggak ngobrol. Yang penting salaman saja, menyambung silaturahmi," ujar AHY selepas sidang kabinet.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com