JAKARTA, KOMPAS.com - Pertikaian antara Partai Demokrat dan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko belum mencapai kata damai meski Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko kini menajdi kolega di Kabinet Indonesia Maju.
Momen Moeldoko dan AHY berjabat tangan sebelum sidang kabinet paripurna pada Senin (26/2/2024) tidak membuat Demokrat memberi maaf kepada Moeldoko yang sempat ingin merebut kursi ketua umum partai tersebut.
"(Itu) salaman formalitas, salaman tanpa makna, tidak meaningful," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman di Bentara Budaya Jakarta, Senin.
Baca juga: AHY Salaman dengan Moeldoko, Demokrat: Not Forgiven and Not Forgotten
Menurut Benny, Moeldoko semestinya meminta maaf secara terbuka kepada AHY dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena ingin 'mengkudeta' Partai Demokrat.
Benny menilai, Moeldoko belum menjadi seorang negarawan apabila tidak menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Selain itu, permintaan maaf penting agar relasi Moeldoko dan AHY yang boleh dikatakan buruk tidak mengganggu kebersamaan di Kabinet Indonesia Maju.
"Agar kebersamaan itu indah, ya kan, kebersamaan itu indah di kabinet, sebaiknya Moeldoko menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Pak SBY dan juga kepada Mas AHY," kata Benny.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Moeldoko hingga saat ini belum pernah meminta maaf atas perbuatannya beberapa tahun lalu.
Baca juga: Anggap Jabat Tangan Tak Cukup, Demokrat: Sebaiknya Moeldoko Minta Maaf ke SBY dan AHY
Menurut Herzaky, jabat tangan antara Moeldoko dan AHY di sidang kabinet kemarin hanyalah bentuk penghargaan kepada Presiden Joko Widodo sebagai tuan rumah.
"Mas AHY memang adab dan etikanya luar biasa. Tahu diri kalau dirinya peserta rapat yang diundang oleh tuan rumah," kata Herzaky.
Ia pun menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak pernah melupakan dan memaafkan apa yang sudah diperbuat oleh Moeldoko.
"Kalau ada ungkapan, forgiven but not forgotten, sedangkan bagi kami kader-kader Demokrat, Moeldoko itu not forgiven and not forgotten,” ujar Herzaky.
AHY sendiri memberikan sinyal bahwa hubungannya dengan Moeldoko memang belum menemukan kata damai meski keduanya sudah bersalaman.
Putra sulung SBY itu menyebutkan, ia dan Moeldoko hanya bersalaman tanpa membicarakan sesuatu, termasuk ucapan selamat dari Moeldoko karena AHY kini menjadi menteri.
"Oh enggak ngobrol. Yang penting salaman saja, menyambung silaturahmi," ujar AHY selepas sidang kabinet.