Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bantuan Sosial dari Kemensos Bantu Hamdani Kembali Memulai Hidup yang Lebih Baik

Kompas.com - 17/02/2024, 17:46 WIB
Anissa DW,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wajah Hamdani (54) yang semula selalu murung kini kembali cerah. Bahkan, senyum tipis tersungging di wajah pria warga Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Senyum Hamdani itu bukanlah tanpa alasan. Ia bahagia karena mendapat sejumlah bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Salah satu bantuan yang didapat Hamdani dari Kemensos adalah modal untuk usaha. Bantuan ini diberikan melalui Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial lewat program kewirausahaan Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).

Tidak hanya memberikan bantuan, Kemensos juga akan terus membimbing dan melakukan monitoring agar usaha yang dilakukan Hamdani bisa berjalan lancar.

Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan bagi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi

Hamdani mengaku, bantuan modal tersebut akan ia gunakan untuk berjualan baju secara keliling dan online. Ia pun optimistis kehidupannya akan lebih baik setelah mendapat bantuan Kemensos.

“Saya akan mencoba berjualan baju,” kata Hamdani dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/2/2024).

Kehidupan Hamdani yang bekerja sebagai penambang intan sempat terpuruk setelah kepergian istri tercinta. Dari pernikahannya selama 27 tahun, Hamdani memiliki lima orang anak yang dua di antaranya masih berusia anak-anak, yakni Salwa (6) dan Salma (4).

Sebagai pendulang intan, Hamdani harus bekerja sambil berdiri dan berendam di sungai selama berjam-jam sambil sesekali membungkuk untuk mendulang intan. Setelah bertahun-tahun bekerja, Hamdani memutuskan berhenti karena kondisi fisik dan kesehatannya yang tidak memungkinkan.

Baca juga: Kemensos Beri Bantuan Uang untuk 326 Penderita Gagal Ginjal Akut

Hamdani juga pernah bekerja sebagai buruh angkut dari hasil penyemaian bibit pohon. Namun, ia juga tidak melanjutkan pekerjaan tersebut karena menderita sakit di bagian pinggang.

Selain itu, Ia juga kesulitan untuk berkomunikasi karena tidak mampu mengingat kondisinya di masa lalu.

Karena kondisinya tersebut, pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari Hamdani dibantu oleh ketiga anaknya yang sudah dewasa. Meskipun tidak besar, bantuan itu cukup untuk makan sehari-hari.

Sementara itu, untuk mengurus pekerjaan rumah, seperti memasak dan mencuci, Hamdani dibantu oleh anak keduanya, Nispahani (26), yang sudah menikah dan tinggal bersama suami dan anak-anaknya di rumah tidak jauh dari kediaman Hamdani.

“Bapak kurang bersosialisasi sama warga sekitar. Kesehariannya hanya (dihabiskan) di rumah setelah ibu meninggal,” ucap Nispahani.

Baca juga: Ibu dan 4 Anak di Sikka yang Tinggal di Gubuk Reyot Dapat Bantuan Rp 1,4 Juta dari Kemensos

Terkait kondisi Hamdani tersebut, Kemensos telah melakukan asesmen terkait kebutuhan Hamdani dan keluarga. Kemensos akan memberikan dukungan psikologis dan psikososial bagi Hamdani serta anak-anaknya.

Tak hanya itu, Kemensos juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa kebutuhan dasar, alat kebersihan diri, dan perlengkapan rumah tangga.

Upaya itu termasuk mengusulkan agar Salwa dan Salma dapat mengikuti program ATENSI Yatim Piatu (YAPI) melalui dinas sosial serta melakukan advokasi ke Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru bidang Pembinaan Sekolah Dasar.

Salwa juga diupayakan agar bisa mengikuti program Kartu Indonesia Pintar (KIP) sehingga bisa menempuh pendidikan di sekolah dasar pada 2025.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com