Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mukhijab
Dosen Universitas Widya Mataram Yogyakarta

Dr. Mukhijab, MA, dosen pada Program Studi Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Widya Mataram Yogyakarta.

Dinasti Bush Versus Dinasti Jokowi

Kompas.com - 16/02/2024, 09:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Usia 40 tahun bukan syarat utama, tetapi seorang pernah menjabat jabatan publik yang dipilih melalui pemilihan langsung.

Kedua, Kaesang menjabat ketua umum PSI secara instan, dadakan, dalam tempo dua hari menjadi anggota partai. Kemudian Kaesang menjadi ketua umum partai itu. Ini rektor sejarah “pengambilalihan” kekuasaan partai dalam waktu singkat.

Siklus Polybius

Berkaitan sistem kekuasaan, terdapat teori Siklus Polybius, yaitu siklus bentuk pemerintahan dikembangkan oleh filsuf yang bernama Polybius. Pemikirannya senyampang sejalan atau mirip dengan pendapat Aristoteles.

Polybius berpendapat bahwa pemerintahan negara umumnya diawali dengan bentuk monarki, yaitu seorang raja/ratu memerintah sebagai penguasa tunggal demi kesejahteraan rakyatnya.

Efek sistem kekuasaan ini membentuk tirani karena raja dan keturunan yang menggantikan menjadikan kekuasaan untuk kepentingan keluarga, bukan kepentingan umum.

Sistem monarki memantik resistensi dari para bangsawaan yang tidak puas dengan kekuasaan raja. Mereka melawan sampai berhasil merebut kekuasaan, lalu membentuk sistem aristokrasi. Para aristokrat mulanya populis kekuasaannya.

Karena keasyikan dan menikmati kekuasaan, kuasa para aristokrat membentuk kekuasaan eksklusif yang top manajernya orang-orang kaya.

Sistem kekuasaan yang disokong segelintir bangsawan dan orang-orang kaya menciptakan ologarki.

Kuasa oligarki cenderung otoriter, atas nama kekuasaan eksklusif segelintir orang-orang kaya. Ketika otoritarian menjadi nafas kekuasaan, para idealis (intelektual, masyarakat sipil) ingin membangun sistem kekuasaan demokrasi.

Polybius menganggap demokrasi bukan pucak dari sistem kekuasaan ideal. Praktik kekuasaan ini bisa diganggu oleh kepentingan-kepentingan elite dominan, yang menyalahgunakan kekuasaan untuk korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Suasana ini menjelma menjadi sistem oklokrasi atau kekuasaan negara yang dioperasikan oleh sekumpulan orang kuat, yang melegitimasi kekuasaannya dengan mengekang kebebasan dengan pendekatan kekerasan seperti intimidasi terhadap pihak berwenang.

Orang-orang kuat yang bisa diidentikkan dengan oligarki ingin memperpanjang kekuasaan.

Polybius menggambarkan, kehadiran para oligarki ini mendorong kekuasaan konvensional yang dikenal monarki. Jadi, sistem kekuasaan bisa berputar selayaknya cakramanggiling.

Ketika demokrasi yang dianggap sistem politik terbaik, karena sentuhan-sentuhan keserakahan kekuasaan, mengekalkan kekuasaan, bisa kembali ke sistem monarki lagi.

Pada bagian sebelumnya, tulisan ini menyinggung soal kesuksesan Jokowi membangun politik dinasti atau sistem patrimonial. Dalam proses mencapai tahapan itu, berbagai persoalan etik dan hukum menyertainya.

Apakah situasi yang tengah terjadi dalam peralihan kekuasaan 2024 sebagai indikasi sistem demokrasi menuju ke sistem kekuasaan dinasti atau patrimonial dalam teori Siklus Polybius?

Hasil hitung cepat (quick count) menunjukkan, Prabowo-Gibran mengungguli perolehan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Apabila pasangan Prabowo-Gibran ditetapkan pemenang pemilu presiden 2024, mereka dilantik menjadi presiden-wapres.

Kehadiran Gibran, Kaesang, Bobby dalam siklus politik, sebagai indikasi kuat proses menuju politik dinasti atau patrimonial.

Apakah ini bagian dari kelemahan sistem demokrasi atau perilaku politik elite dominan yang gandrung mewariskan kekuasaan saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com