Menurutnya, jika mereka semua merespons dan bertemu, persoalan pemakzulan bisa berjalan karena ada elemen kunci.
“Namun, ini tidak ada tokoh partai politik yang merespons yang bisa meneruskan ke DPR menjadi sebuah laporan,” katanya.
Margarito juga menilai tidak ada tafsir yang bisa dijadikan alasan mereka untuk memakzulkan Presiden Jokowi, sehingga usulan tersebut tidak akan berpengaruh apa-apa.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud: Keberpihakan Jokowi dalam Pilpres 2024 Bisa Jadi Pintu Masuk Pemakzulan
“Coba tunjukkan ke saya tafsir apa yang dipakai, tindakan kritis mana dari tindakan presiden yang bisa dijadikan alasan, tidak ada. Makanya saya bilang ini main-main, tinggal tidur saja, tidak perlu direspons,” katanya.
Dia mencontohkan, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang berkaitan dengan pencalonan Gibran sebagai cawapres tidak bisa dijadikan dasar karena semua sudah selesai dan diterima semua pihak.
MK berpendapat putusan MK tetap sah dan final. Selain itu, Gibran juga tetap ditetapkan sebagai cawapres Prabowo Subianto Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
“Putusan MK sudah selesai, mereka harus menjelaskan bla-bla-bla lagi, kan tidak ada. Yang perlu dicari itu dan dijaga itu, harusnya elemen politik.
Margarito menyebutkan, inisiator Petisi 100 Faisal Assegaf adalah temannya yang juga sama-sama orang Ambon.
Baca juga: Respons Ketua MPR RI soal Isu Pemakzulan Jokowi: Bukan Hal yang Mudah
“Sudahlah ini cuma ramai-ramai doang, nggak usah terlalu dipikirin, tidur-tidur saja,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Margarito menegaskan, sedari awal dia menilai upaya pemakzulan terhadap Jokowi hanya sekedar bikin ramai saja.
“Kebetulan saya sedang riset mengenai impeachment itu, sehingga saya paham soal impeach ini,” katanya.
Dalam situasi sekarang, apalagi menjelang Pemilu 2024 yang tinggal beberapa hari lagi, kata Margarito, upaya pemakzulan menjadi barang mati, yang tidak bisa dimainkan sehingga tidak perlu dibicarakan.
“Seperti saya katakan tadi, kalau mau serius bicara impeachment, harus ada elemen kunci impeachment. Apa elemen kunci itu, ya politik, itu senjata politik. Tapi saya melihat elemen kunci tidak tercukupi, tidak tersaji sejauh ini,” katanya.
Baca juga: Ramai soal Pemakzulan Presiden, Bagaimana Proses dan Dasar Hukumnya?
Margarito menambahkan, partai-partai besar seperti Partai Golkar dan PDIP juga diam.
Bahkan Partai Golkar mau pasang badan untuk melawan upaya pemakzulan Jokowi. Sementara itu, PDI-P kembali menegaskan, tidak akan keluar dari kabinet.
“Sudahlah, pintunya tertutup untuk melakukan impeach. Kalau Golkar sudah ngomong seperti itu, kita mau apa. Saya dengar orang PDI0P juga tidak mau ke luar dari kabinet," kata Margarito
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.