Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Ajak Makan Pria yang Bentangkan Spanduk Prabowo-Gibran, TPN: Karakternya Tidak Anti Perbedaan

Kompas.com - 06/02/2024, 19:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menilai calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo adalah sosok yang tidak anti terhadap perbedaan, termasuk beda dukungan politik.

Hal ini disampaikan TGB usai ditanya tentang video yang viral di media sosial, saat Ganjar disambut spanduk dukungan untuk pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (6/2/2024).

Dalam video yang viral, Ganjar mengajak makan siang laki-laki yang membentangkan spanduk tersebut.

"Jadi itu menurut saya juga menggambarkan karakter Mas Ganjar yang sama sekali tidak anti terhadap perbedaan, bahkan mengapresiasi," kata TGB ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Selasa.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Pertimbangkan Laporkan Pelanggaran Etik di MK dan KPU ke PTUN

Ajakan makan siang itu, menurut TGB, juga merupakan spontanitas dari seorang Ganjar Pranowo.

Dari situ, dia meyakini bahwa Ganjar adalah sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat. Hal itu, dibuktikan karena bisa berkomunikasi dengan siapa pun, termasuk dengan rakyat yang tidak mendukungnya.

"Mungkin kalau yang lain, itu ada pendukung paslon yang lain, mungkin (responsnya) enggak enak. Mungkin merasa risih atau kikuk," ujar TGB.

Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo ini juga meyakini bahwa Ganjar menganggap ajakan makan siang itu sebagai suatu hal wajar sebagai sesama manusia, yaitu bersosialisasi.

Baca juga: Momen Ganjar Makan Siang Bareng Pendukung Prabowo di Balikpapan...

Diberitakan sebelumnya, Ganjar Pranowo disambut spanduk bergambar pasangan Prabowo-Gibran di tengah kunjungan kampanyenya di Balikpapan.

Dalam video yang beredar di media sosial, spanduk tersebut dibentangkan oleh dua orang laki-laki yang kemudian diajak makan siang bersama oleh Ganjar.

Berdasarkan keterangan yang dirilis Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, momen tersebut terjadi ketika Ganjar hendak makan siang di Rumah Makan Terumbu Sultra usai kampanye di BSCC Dome Balikpapan.

Awalnya, dua lelaki itu membentangkan spanduk saat kendaraan yang ditumpangi Ganjar melintas di depan rumah makan.

Baca juga: Kembali Sambangi Bawaslu, TPN Ganjar-Mahfud: Bisa Jadi Pemilu Ini Tidak Jurdil

Setelah kendaraan parkir, Ganjar pun mendekati dua laki-laki yang justru malu dan melipat spanduk mereka.

"Jangan ditutup nanti dimarahin loh," kata Ganjar kepada keduanya.

Mereka pun membentangkan spanduknya kembali dan diajak mengobrol oleh Ganjar. Politikus PDI-P itu mengucap terima kasih karena telah disambut.

Ganjar pun berpesan kepada mereka untuk menghormati perbedaan pilihan politik agar pemilihan umum (pemilu) berjalan dengan aman dan damai.

"Inilah pesan damai, dan tidak marah-marah, yah. Yu ikut makan yu. Enggak dimarahin Pak Prabowo kok, nanti kalau dimarahin aku yang belain. Makan yuk makan," ujar Ganjar.

Baca juga: Ahok Dianggap Bisa Ganjal Dukungan dari Pendukung Anies, Ganjar: Take It or Leave It

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com