Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Anies Bacakan Spanduk "Negara Punya Rakyat Bukan Punya Keluargamu"

Kompas.com - 06/02/2024, 11:34 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan membacakan spanduk-spanduk yang dibentangkan saat kampanye akbar di Semarang dengan tajuk "Desak Anies" Senin (5/2/2024) malam.

Satu-persatu, dia membaca isi spanduk yang banyak menyindir kondisi demokrasi dan politik dinasti di Indonesia.

"Spanduk luar biasa 'ojo ngurus negoro sak pena'e dhewe (jangan mengurus negara seenaknya sendiri)', terus 'hawane kudu dukung perubahan', oke," kata Anies.

Kemudian, ada satu spanduk yang juga menyebut negara adalah milik rakyat bukan milik satu keluarga saja.

Baca juga: Anies Lanjutkan Kampanye di Mataram dan Parepare, Cak Imin Terus Perkuat Basis Suara di Jawa Timur

"'Negara punya rakyat bukan punya keluargamu', wah," kata Anies disambut gemuruh teriakan hadirin.

"Nih 'bansos bukan untuk pansos'," ujarnya lagi membacakan spanduk yang dibentangkan.

Masyarakat Semarang memenuhu MAC Ballroom Semarang untuk menghadiri Desak Anies, Senin (5/1/2024).KOMPAS.com/ Sabrina Mutiara Fitri Masyarakat Semarang memenuhu MAC Ballroom Semarang untuk menghadiri Desak Anies, Senin (5/1/2024).

Anies kemudian menyebut bahwa spanduk yang dibentangkan dalam acara itu adalah spanduk rakyat yang dibuat dari biaya sendiri.

"Karena dia nampak cemerlang, karena dibiayai lewat keringat-keringat orang yang bekerja dengan tulus. Jadi itulah sebabnya (spanduk terlihat) luar biasa," kata Anies.

Baca juga: Anies Jelaskan Makna Bahasa Isyarat saat Debat Capres Pamungkas

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian menyinggung pasangan calon (paslon) lain yang seringkali membuat spanduk menggunakan artificial inteligence (AI).

Menurut Anies, spanduk yang dibantu AI adalah spanduk yang tidak orisinil dan menggunakkan kekuatan uang untuk mencetaknya.

"Ini semuanya jenis-jenis cetakan kerativitas non AI. Lah iya ini bukan AI semua kan, ini original," ujarnya.

"Jadi kalau kita lihat ini, ini kreasi bukan imitasi. Kalau yang spanduknya sama di mana saja, kota manapun sama semua, itu enggak ada kreasinya, itu imitasi menggunakan kekuatan uang untuk mencetak di seluruh republik, kalau ini bukan," kata Anies lagi.

Baca juga: Desak Anies di Semarang Diklaim Pecah Rekor, Dihadiri 8.500 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com