Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Ramai Guru Besar Suarakan Keresahan, Fahri Hamzah: Kampus Telat Ambil Sikap

Kompas.com - 06/02/2024, 16:02 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menanggapi fenomena seruan hingga petisi dari berbagai dosen dan guru besar puluhan universitas dalam beberapa waktu terakhir.

Dia mengatakan, fenomena tersebut tidak terlepas dari pertarungan politik aliran kiri dan kanan yang kerap berseteru, dalam kontek hari ini adalah pemilihan umum (pemilu).

Fahri menyebutkan, kampus tidak lagi bergerak atau benar-benar digerakkan mahasiswa. 

Menurutnya, mahasiswa sekarang digerakkan sisa-sisa pergerakan yang dulu terjadi di tingkat dosen dan guru besar yang masih terjangkiti politik aliran. 

“Mereka sebetulnya korban dari politik di zaman Orde Lama dan Orde Baru yang tidak bisa lagi menularkan ideologinya kepada mahasiswa,” katanya melansir partaigelora.id, Selasa (6/1/2024). 

Baca juga: Ajak Masyarakat Gunakan Akal Sehat Saat Pilih Presiden, Fahri Hamzah: Jokowi dan Prabowo Bersatu untuk Rekonsiliasi Bangsa

Dia menilai, para dosen dan guru besar berharap mahasiswa bisa tetap bergerak sehingga bisa tampil lebih elegan. Namun, harapan ini salah dan salah dalam membaca dunia yang terus berubah.

Fahri menjelaskan, mahasiswa sekarang terlihat lebih netral, seperti tidak lagi terbawa pakem politik aliran kiri atau kanan.

Menurutnya, para mahasiswa sekarang melihat kenyataan dari kacamata yang lebih besar sehingga provokasi terhadap mahasiswa di kampus relatif gagal.

“Mungkin inilah yang menjelaskan kenapa gerakan mahasiswa tidak tampak memberikan respons yang kuat terhadap provokasi dan kampanye negatif kepada pemerintah,” ujarnya.

Deklarator dan Ketua Umum KAMMI 1998 itu menilai, kampus yang mulai normal karena tumbuh kelompok-kelompok mahasiswa moderat tak lagi bisa diandalkan sebagai kaki tangan pergerakan elit kampus. 

Baca juga: Indonesia Butuh Rekonsiliasi dan Persatuan, Fahri Hamzah Ajak Masyarakat Gunakan Akal Sehat Saat Memilih Presiden

“Oleh sebab itu, mereka terjun sendiri atas nama universitas. Padahal, sesungguhnya mereka adalah pendukung pasangan calon tertentu yang ditinggalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi),” katanya

Fahri menyebutkan, Jokowi kini bergerak ke tengah dan bergabung dalam koalisi rekonsiliasi yang secara sadar dilakukan bersama Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2.

“Kita semua berharap bahwa ini akan benar-benar berakhir, polarisasi politik aliran yang sudah usang sebagai ideologi yang tidak sehat bagi bangsa kita,” ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya mulai mendesain satu sistem politik baru yang lebih ramah terhadap gagasan dan ideologi Negara Indonesia Pancasila untuk kemajuan bangsa sendiri.

“Kepada Pak Prabowo nanti kami titipkan agenda persatuan agar politik aliran yang buta dan tidak sehat ini, kita akhiri,” katanya. 

Baca juga: Noda Pemilu 2024, Pelanggaran Etik Ketua MK-KPU dan Peringatan Para Guru Besar untuk Pemerintah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

Nasional
Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Nasional
Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Nasional
ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

Nasional
Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Nasional
Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Nasional
Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Nasional
Hati-hati, 'Drone' Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Hati-hati, "Drone" Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Nasional
KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

Nasional
KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com