Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moh. Suaib Mappasila
Staf Ahli Komisi III DPR RI / Konsultan

Sekjen IKAFE (Ikatan Alumni Fak. Ekonomi dan Bisnis) Universitas Hasanuddin. Pemerhati masalah ekonomi, sosial dan hukum.

Memahami Anomali Debat Pamungkas Capres 2024

Kompas.com - 06/02/2024, 08:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bahkan tidak tanggung-tanggung, beberapa hari jelang berlangsungnya Debat kelima (atau debat terakhir ini), beberapa kampus juga sudah turun tangan memanaskan arena kontestasi pilpres 2024 dengan mengeluarkan petisi dan maklumat yang bukan hanya mempersoalkan pilpres, tapi juga kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi.

Dengan latar belakang seperti ini, sudah sewajarnya bila publik menyangka bahwa debat Capres kelima akan berlangsung lebih panas dari debat-debat sebelumnya.

Karena begitu banyak narasi di luar yang bisa dijadikan bahan baku untuk saling menyerang dan mendistorsi elektabilitas kompetitornya. Belum lagi debat ini adalah debat terakhir, dan hanya tinggal 10 hari lagi menuju hari pencoblosan.

Narasi yang lahir pada debat kali ini, akan menjadi bahan baku efektif untuk meraih simpati pemilih di satu minggu terakhir kampanye di lapangan. Terutama undecided voters yang sampai saat ini masih belum menentukan pilihannya.

Namun ekspektasi publik itu ternyata jauh panggang dari api. Apa yang kita saksikan dalam debat kelima tak ubahnya seperti sarasehan para tokoh, yang saling mendukung dan menyetujui satu sama lain.

Memang ada sedikit sentuhan serangan di dalamnya, tapi itu masih jauh dari ekspektasi yang diharapkan publik bisa terjadi dalam debat kali ini.

Pertanyaaannya, mengapa anomali itu bisa terjadi?

Anomali adalah istilah umum yang merujuk kepada keadaan penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau dengan kata lain tidak seperti biasanya.

Anomali juga sering di ebut sebagai suatu kejadian yang tidak bisa diperkirakan sehingga sesuatu yang terjadi akan berubah-ubah dari kejadian biasanya.

Dalam teori anomali, di mana ini adalah kerangka kerja yang menjelaskan mengapa fenomena tertentu menyimpang dari ekspektasi atau norma yang diterima, ada beberapa alasan yang bisa menjelaskan mengapa situasi itu berlangsung di luar pakem atau alur yang seharusnya terjadi.

Pertama, karena adanya kesalahan dalam pengukuran, pengamatan, atau analisis terhadap suatu fenomena, sehingga bisa terjadi anomali.

Terkait hal ini, rasa-rasanya tidak ada yang salah dengan pengamatan publik terkait apa yang terjadi dalam debat pertama sampai keempat, dan juga fakta meningkatnya eskalasi kontestasi pascaterjadinya debat tersebut.

Terlebih jelang debat kelima, hampir tidak ada orang yang membantah bahwa eskalasi kontestasi terus memanas, dan ini membingungkan bila tidak memengaruhi jalannya debat kelima.

Apalagi, menurut survei terakhir, elektabilitas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD masih berjarak cukup jauh dari Prabowo-Gibran yang digadang-gadang bisa membuat Pilpres ini berlangsung hanya sekali putaran saja.

Dengan adanya fakta ini, seharusnya Anies dan Ganjar bersikap lebih agresif menyerang Prabowo dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan berbobot dan menjebak dalam debat kelima tersebut.

Ini belum lagi bila kita memasukan variable background ketika capres dengan tema debat kelima ini yang mengusung tema Pendidikan, kebudayaan, ketenagakerjaan, dan inklusi.

Di antara ketiga capres, latar belakang Prabowo adalah yang paling tidak relevan dengan tema ini. Dengan demikian, bisa diasumsikan Prabowo paling tidak menguasai tema ini.

Sedangkan Anies pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, dan juga pernah menjadi inisiator Gerakan Indonesia mengajar. Ini tentu background yang sangat relevan.

Belum lagi bila mengingat bahwa Muhaimin saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI bidang Kesra, yang diasumsikan bisa menggandakan pemahaman Anies tentang tema yang diusung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com