Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Jalan Kaki 3 Km ke Lokasi Kampanye karena Jalanan Deli Serdang Dipenuhi Pendukung

Kompas.com - 02/02/2024, 06:18 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DELI SERDANG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan berjalan kaki sekitar tiga kilometer karena terjebak macet saat menuju lokasi kampanye terbuka di Lapangan Reformasi Tembung, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (1/2/2024).

Pantauan Kompas.com, simpatisan Anies membanjiri Bandara Kualanamu dan sepanjang jalan menuju lokasi kampanye terbuka.

Jarak yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu setengah jam menjadi berjam-jam akibat macet total.

Baca juga: Sempat Sulit Dapat Izin Pakai JIS, Anies: Ini Kegiatan Konstitusional, Bukan Konser Cari Untung

Mobil yang ditumpangi Anies dan Surya Paloh tampak terjebak di tengah kemacetan meski sudah dibantu pasukan pengawalan polisi.

Setelah berhasil mencapai panggung, Anies menyampaikan bahwa ia dan rombongannya harus berjalan kaki di sejauh beberapa kilometer.

"Kami semua hadir tamu-tamu berjalan beberapa kilometer sampai ke sini," ujar Anies, Kamis.

Ditemui setelah acara, Amies mengakui bahwa kampanye terbuka di Deli Serdamg kali ini merupakan yang paling ramai.

Ia takjub dengan masyarakat Deli Serdang yang begitu banyak dan memiliki daya tahan luar biasa.

"Siang tadi panas dan mereka bertahan sampai malam, sampai magrib mereka masih bertahan," tutur Anies.

Baca juga: Sebut Rakyat Cerdas, Anies Tak Khawatir Guyuran Bansos Rp 496 Triliun Jelang Pemilu

Ia lantas menceritakan momen saat rombongannya harus berjalan kaki demi mencapai lokasi kampanye.

Kendaraan sangat sulit masuk karena jalanan telah dipenuhi massa pendukungnya. Selain itu, kondisi lapangan juga dipenuhi masyarakat.

"Tadi ketika kami datang, sebagian jalan satu kilometer, sebagian dua kilometer, sebagian tiga kilometer untuk menjangkau lokasi lapangan, lapangan reformasi di Deli Serdang ini karena jalan sudah tertutup oleh massa," kata dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas menyebut, hal ini menunjukkan gelora perubahan semakin kuat.


Menurut Anies, masyarakat yang datang tidak dibayar karena pihaknya tidak mampu mengeluarkan uang.

"Mereka datang membawa harapan, bukan mengharap bayaran. Mereka datang dengan semangat, dengan antusiame, keinginannya sederhana, satu kata, perubahan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com