Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Ada Profesor di Jakarta yang Enggak Ngerti-ngerti Hilirisasi

Kompas.com - 02/02/2024, 06:12 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan, ada "profesor" di Jakarta yang tidak paham mengenai hilirisasi. Hanya saja, Prabowo tidak menyebut sosok yang dimaksud.

Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam kampanye akbar Partai Demokrat di GOR Gayajana, Malang, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024).

Mulanya, Prabowo mengungkit masih saja ada tokoh di Indonesia yang suka nyinyir.

Baca juga: Airlangga Klaim Elektabilitas Prabowo-Gibran di Atas 60 Persen di Berbagai Daerah

Prabowo mengatakan, orang itu kerap menyebarkan berita yang jelek untuk rakyat sembari menghasut.

Dia menegaskan, jika terpilih, Indonesia akan terus membawa kabar gembira bagi rakyat.

"Ada yang suka adu domba. Kita (Koalisi) Indonesia Maju membawa berita gembira untuk rakyat Indonesia," ujar Prabowo.

Dia akan mengumpulkan putra-putri terbaik di Indonesia, lalu menyusun tim yang hebat demi kemakmuran rakyat.


Lalu, kata dia, pemerintahan yang dibangun akan bersih dari korupsi.

"Kami ingin memberantas korupsi dari bumi Indonesia," ucap dia.

Prabowo lantas menyindir tokoh yang membiarkan kekayaan alam Indonesia dijual secara murah ke negara lain.

Baca juga: Cak Imin Enggan Mundur dari DPR Meski Minta Prabowo-Gibran Lepas Jabatan

Menurut dia, yang ideal mengolah kekayaan alam di negara sendiri untuk kemudian dijual dengan harga lebih mahal.

Dia lantas bertanya apakah warga Malang memahami konsep hilirisasi tersebut.

"Kita mengatakan bahwa semua kekayaan kita harus diolah di bumi Indonesia, itu namanya hilirisasi," kata Prabowo.

"Apa?" tanyanya kepada warga Malang.

"Hilirisasi," seru para hadirin.

"Ini rakyat Malang ngerti hilirisasi. Ada profesor-profesor di Jakarta yang enggak ngerti-ngerti," ucap Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com