Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Pendukung Kawal TPS, Anies: Jangan Sampai Suaranya Tahu-tahu Hilang

Kompas.com - 01/02/2024, 16:36 WIB
Irfan Kamil,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengajak seluruh pendukungnya awasi perhitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) pada tanggal 14 Februari mendatang.

Hal itu disampaikan Anies dalam acara kampanye terbuka di Gedung Adi Poday, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (31/1/2024).

Anies meminta pendukungnya tidak hanya sekedar mencoblos nomor urut 1, tapi juga mengawasi proses perhitungan suara.

"Kami mohon kepada semua, nanti pada tanggal 14 datang ke TPS, lalu siangnya awasi penghitungan," kata Anies.

Baca juga: Saat Kubu Anies dan Ganjar Kompak Ungkap Dugaan Sabotase Bus Relawan untuk Kampanye...

Dalam kesempatan itu, Anies menyinggung listrik yang mati saat dirinya kampanye di tempat tersebut.

Ia tidak ingin suara rakyat tiba-tiba hilang setelah mencoblos.

"Jangan sampai nanti seperti listrik, tahu-tahu hilang (mati), jangan sampai nanti suaranya tahu-tahu hilang, betul tidak?" ucapnya.

Di hadapan para pendukungnya, Anies menceritakan keluhan yang diterima dari masyarakat setiap dirinya bersama Muhaimin kampanye di berbagai daerah.

Baca juga: Prabowo Sebut Ada yang Mau Rusak Surat Suara, Cak Imin: Kita Harus Waspada

Eks Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, banyak ibu-ibu yang mengeluhkan harga kebutuhan pokok yang mahal.

"Kenapa kita harus mengamankan suara? karena ada jutaan orang yang menginginkan kehidupan lebih baik, saya berjumpa dengan ibu-ibu yang datang penuh semangat dan bilang 'Pak, susu untuk anak-anak mahal, Pak biaya pendidikan mahal, anak saya pintar tapi tidak bisa sekolah sampai tuntas karena biayanya mahal, Pak saya sudah sekolah tinggi-tinggi biaya mahal tidak dapat pekerjaan, Pak saya nelayan, kalau melaut dibatasi cuma 12 mil, yang besar-besar boleh ambil ikan besar, yang kecil-kecil hanya boleh ambil ikan kecil'," paparnya.

"Bapak Ibu sekalian, (saya) ketemu petani pupuknya sulit, petaninya makin hari makin miskin, jutaan orang menginginkan perubahan,” imbuhnya.

Baca juga: Ganjar Apresiasi Jaleswari Mundur dari Kantor Staf Presiden

Anies menilai, pengawasan perhitungan suara bukan sekedar untuk memastikan tidak ada suara rakyat yang hilang.

Lebih dari itu, menurutnya pengawalan suara tersebut diperlukan untuk perubahan kehidupan yang diklaim banyak diinginkan oleh rakyat.

“Karena itu tanggal 14 Februari besok, yang ibu dan bapak amankan bukan suaranya Anies, bukan suaranya Muhaimin, yang diamankan itu adalah suara perubahan yang diinginkan jutaan rakyat Indonesia di seluruh Nusantara, itu yang akan diamankan, bukan suara paslon, ini suara rakyat yang ingin perubahan," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com