Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Targetkan Pembangunan RS Baru di 4 Provinsi Selesai Tahun Ini

Kompas.com - 01/02/2024, 21:00 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan menargetkan pembangunan empat rumah sakit baru di empat provinsi tuntas pada 2024 ini. 

Keempat rumah sakit baru yang kini dalam proses pembangunan tersebut adalah Rumah Sakit (RS) UPT Vertikal Surabaya di Jawa Timur, RS UPT Vertikal Makassar di Sulawesi Selatan, RS Vertikal Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, dan RS Vertikal Jayapura di Papua.

"Keberadaan rumah sakit Kemenkes akan memperkuat sistem pelayanan kesehatan rujukan yang sudah ada," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (1/2/2024), dikutip dari Antara.

Baca juga: Suami di Lubuklinggau Antar Istrinya Berobat ke Rumah Sakit Pakai Gerobak, Ini Kisahnya

Menurut Nadia rumah sakit baru tersebut akan menjadi sentra layanan kesehatan terlengkap, khususnya untuk menangani kanker, jantung, stroke dan uronefrologi atau ginjal (KJSU).

Empat rumah sakit tersebut mulai dibangun pada 2023 dan ditargetkan rampung tahun ini. Misalnya, RS Vertikal di IKN mulai dibangun pada 20 Desember 2023, ditargetkan selesai pada Juli 2024.

Sementara RS Vertikal di Jayapura mulai dibangun pada 3 September 2023 dan ditargetkan selesai pada November 2024, RS Vertikal Surabaya dan Makassar juga ditargetkan mulai beroperasi tahun ini.

Baca juga: Prabowo Sebut Indonesia Masih Koordinasi dengan Mesir untuk Dirikan Rumah Sakit Lapangan bagi Korban di Gaza

"Kedua RS vertikal di Papua dan Makassar itu direncanakan menjadi rumah sakit superhub pusat layanan rujukan akhir untuk wilayah Indonesia tengah dan timur seperti Maluku, Papua, Sulawesi, dan Kalimantan," katanya.

Nadia menuturkan, RS UPT Vertikal Surabaya didesain untuk dapat memberikan layanan komprehensif. Khususnya untuk penyakit katastropik, mulai dari diagnostik, terapetik, hingga rehabilitatif.

Rumah sakit UPT vertikal juga bertujuan untuk bersaing dengan rumah sakit lain di Asia.


Tahun lalu, Kemenkes juga sudah mengoperasikan RS Vertikal baru yakni RSUP dr Ben Mboi, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rumah sakit tersebut dibangun agar pasien kanker, jantung, strok, dan uronefrologi tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah yang membuat keluarga pasien harus mengeluarkan biaya tinggi.

Selain membangun rumah sakit baru, kata Nadia, Kemenkes juga membangun infrastruktur tambahan untuk melayani ibu dan anak pada enam RS Vertikal di lima provinsi.

Baca juga: Imbas Ledakan di RS Semen Padang, 108 Pasien Dipindah ke Rumah Sakit Lain

Pembangunan infrastruktur tambahan itu dilakukan dengan cara melakukan ekspansi infrastruktur di enam RS vertikal milik Kemenkes di lima provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali, dan Makassar.

Enam rumah sakit tersebut, yakni Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Persahabatan Provinsi DKI Jakarta, Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin Bandung di Jawa Barat, RSUP Dr Sardjito di Provinsi DI Yogyakarta, RSUP Prof.I.G.N.G. Ngoerah Denpasar di Provinsi Bali, dan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan.

"Layanan terbaru tersebut ditargetkan dapat mulai beroperasi tahun ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com