JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat meningkatkan kesadaran untuk memakai masker saat bepergian terutama jika berada di kerumunan.
Imbauan ini disampaikan mengingat kasus Covid-19 di Indonesia meningkat pada akhir tahun.
Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 26 Desember 2023, total kasus aktif per tanggal 26 Desember 2023 mencapai 2.677 orang.
Sementara, kasus konfirmasi mencapai 190 orang, kasus sembuh mencapai 125 orang, dan kasus meninggal tiga orang.
Baca juga: Menkes Sebut Stok Vaksin Covid-19 Capai 2 Juta Dosis, Cukup sampai 6 Bulan
"Imbauan pakai masker. Bagi yang sehat maupun rentan harus punya kesadaran untuk menjaga kesehatan supaya tidak tertular," kata Nadia kepada Kompas.com, Rabu (27/12/2023).
Nadia mengingatkan agar segera memakai masker jika terserang flu.
Sedangkan bagi masyarakat yang terinfeksi Covid-19, segera lakukan isolasi. Pemakaian masker pun tetap dilakukan meski di dalam rumah jika hasil tes sudah menunjukkan positif.
"Kemudian, lengkapi vaksinasi dan jangan lupa cuci tangan," ucap dia.
Adapun meluasnya kasus Covid-19 di dalam negeri tidak terlepas dari mutasi virus tersebut. Kali ini, subvarian Omicron JN.1 sudah terdeteksi masuk ke Indonesia.
Diketahui, varian HN.1 dan JN.1 adalah varian yang mendominasi lonjakan kasus Covid-19 di Singapura pada 3-9 Desember 2023.
Kemenkes sendiri telah melakukan penelusuran terhadap 77 sampel kasus Covid-19 pada minggu kedua bulan Desember 2023. Hasilnya, dari 77 sampel, ada 43 persen kasus subvarian JN.1.
Baca juga: Peningkatan Covid-19 di Akhir Tahun, 2 Pasien Meninggal, dan Pentingnya Vaksinasi
Kemudian, ada 16 persen subvarian XBB 1.16, sebanyak 12 persen lainnya adalah kasus Covid-19 subvarian XBB 1.9.1. Kemenkes memprediksi, kenaikan kasus Covid-19 di dalam negeri masih akan terjadi dan puncaknya pada minggu pertama dan kedua Januari 2024.
Kemenkes juga mengkonfirmasi sudah ada 2 pasien Covid-19 di Batam yang meninggal dunia, usai hasil tesnya dinyatakan positif Covid-19.
"Memang ada peningkatan karena adanya subvarian baru. Tapi ini bukan gejala berat dan penyebab kematian bukan karena Covid-nya, tapi karena (salah satu pasien memiliki riwayat) penyakit jantung koroner," jelas Nadia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.