Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Bansos Harusnya Dibagikan Sesuai Kebutuhan Rakyat Bukan Jelang Pemilu

Kompas.com - 01/02/2024, 11:56 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar kembali menyinggung pemberian bantuan sosial (bansos) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baginya, pemberian bansos tidak sesuai dengan kondisi yang diperlukan. Sebab, penyaluran bansos semestinya tak disangkutpautkan dengan urusan politik.

“Jadi, bansos harusnya diberikan ketika masyarakat membutuhkan. Bukan diberikan pada saat menjelang pemilu, bukan bergantung agenda politik,” ucap Muhaimin di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil, Bangkalan, Rabu (31/1/2024) malam.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa bansos tidak boleh dianggap menjadi pemberian pemerintah. Pasalnya, bansos adalah kewajiban yang harus dipenuhi pemerintah.

Baca juga: Bilang Ada yang Iri dengan Singkatan Amin, Cak Imin: Sorry Ye

Sementara, proses pembahasan besaran bansos dari APBN dilakukan bersama DPR RI. Artinya, lanjut Muhaimin, kebijakan itu tidak diputuskan hanya oleh satu pihak saja.

“Bahwa bansos itu bukan kebaikan pemerintah, tapi itu keawjiban pemerintah. Sehingga bansos itu memang harus ada,” tutur dia.

Terakhir, ia mengingatkan para pihak yang terlibat dalam penyaluran bansos. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menekankan, kerap kali penyaluran bansos yang disalahgunakan menyebabkan pihak-pihak tertentu terlibat dalam perkara korupsi dan ditahan oleh aparat penegak hukum.

“Jadi, awas hati-hati, kalau kalian tidak waspada akan masuk jebakan penyalahgunaan yang sudah banyak menjadi korban penjara. Gara-gara kesalahan menggunakan anggaran bansos,” paparnya.

Bansos itu punya rakyat, siapa yang mau main-mainkan bansos biasanya kualat. Karena itu tolong kepada pemerintah jangan main-main dengan bansos,” imbuh dia.

Diketahui beberapa waktu belakangan Presiden Joko Widodo kerap melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah sembari membagikan bansos.

Baca juga: Cak Imin Janjikan LPDP Khusus Santri, Anggap Selama Ini Kesempatan Didapatkan Orang Kaya

Tapi, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang berasal dari PDI-P tak pernah ikut serta dalam pembagian itu.

Bahkan, pemerintah juga mengetuk palu untuk mengucurkan bantuan langsung tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan yang dirapel Januari-Maret senilai Rp 600.000.

Pencairan BLT itu bakal dilakukan pada Februari ini, jelang masa Pemilu 2024 yang jatuh pada 14 Februari mendatang.

Kata Menkeu Sri Mulyani

Presiden Joko Widodo bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X saat menyerahkan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada masyarakat penerima manfaat di Gudang Bulog Sendangsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (30/1/2024).dok. Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X saat menyerahkan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada masyarakat penerima manfaat di Gudang Bulog Sendangsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (30/1/2024).
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, berbagai bansos yang digelontorkan Jokowi telah tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Pada tahun ini, pemerintah telah menganggarkan Rp 496,8 triliun untuk program perlindungan sosial seperti program keluarga harapan (PKH), bansos sembako, hingga BLT desa.

Baca juga: Sri Mulyani Tegaskan Bansos adalah Program APBN

"Jadi ini semuanya sudah ada dalam APBN, sudah menjadi program," kata dia dalam konferensi pers KSSK, di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Di lain hari, Sri Mulyani mengatakan penebalan bansos merupakan salah satu bentuk upaya APBN melindungi masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan.

“Berbagai paket kebijakan diluncurkan pada triwulan IV-2023 guna menjaga daya beli masyarakat," kata Sri Mulyani saat konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (31/1/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com