JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sementara Nawawi Pomolango mengkritik Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) terkait buron Harun Masiku, yang menurutnya inkonsisten.
Sebelumnya, Koordinator MAKI Boyamin Saiman pernah menyebut Harun Masiku meninggal dunia. Namun belakangan, Boyamin menyebut Harun kini sudah berubah menjadi gemuk dan berambut gondrong.
“MAKI juga enggak konsisten, MAKI enggak konsisten. Kemarin dia bilang Harun Masiku sudah mati. Beda hari lagi saya baca dia bilang Harun Masiku sudah gondrong dan gemuk,” ujar Nawawi di Menara Kompas, Jakarta Barat, Selasa (31/1/2024).
Baca juga: KPK: Harun Masiku Enggak Penting, yang Dicari-cari Kan Siapa di Belakangnya
“Jadi bangkit lagi malah,” lanjut Nawawi berkelakar.
Nawawi mengatakan, pemberitaan mengenai Harun Masiku sebenarnya sempat meredup.
Menurut Nawawi, dua bulan sebelum Firli menyampaikan penandatanganan surat itu dalam konferensi pers, pimpinan KPK memang memperbaharui administrasi yang dibutuhkan untuk memburu Harun Masiku.
Hal ini juga merupakan bentuk tindak lanjut setelah KPK mengangkat Deputi Penindakan dan Eksekusi baru, Irjen Rudi Setiawan. Saat melakukan wawancara pada proses seleksi ia meminta agar terdapat sejumlah pembaharuan.
Baca juga: Praperadilan Ditunda, MAKI Harap KPK Segera Tangkap Harun Masiku
“Beliau menyampaikan, meminta sejumlah revisi segala produk-produk, termasuk memilih lagi Satgas (satuan tugas) baru. Itu yang dilakukan kemudian diformat lagi lah surat-suratnya,” kata Nawawi.
Mantan Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) itu menyebut, saat ini tim penyidik masih terus memburu keberadaan Harun.
Ia sempat menelepon Kepala Satgas yang memburu Harun Masiku dan menagih perkembangan pencarian itu.
“Mas gimana upayamu? (Dijawab) ‘Masih saya cari. Mohon beri saya waktu lagi’. Memang betul-betul nyari tapi sampai sekarang enggak ketemu orangnya,” tutur Nawawi.
Baca juga: Sidang Gugatan MAKI Lawan KPK Terkait Kasus Harun Masiku Digelar Hari Ini
Sebelumnya, Koordinator MAKI Boyamin Saiman memang sempat meyakini Harun masiku sudah meninggal dunia.
Menurutnya, KPK dengan suber daya yang dimilikinya akan mundah menangkap Harun jika eks kader PDI-P itu masih hidup.
"Jadi, dengan tidak tertangkapnya hingga saat ini maka menurut saya ya sudah meninggal," kata Boyamin, Selasa (2/1/2024).
Namun, dalam gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terbaru pihak Boyamin mengungkap terdapat informasi bahwa perawakan Harun sudah berubah menjadi gemuk dan berambut gondrong.
Baca juga: Sidang Gugatan MAKI Lawan KPK Terkait Kasus Harun Masiku Digelar Hari Ini
Boyamin mengatakan pihaknya menyampaikan berbagai informasi ke masyarakat agar KPK lebih semngat memburu DPO itu.
“Itu kan hanya sebatas informasi, dan informasi yang masuk ke saya ada dugaan itu bahwa dia sudah gemuk, dan gondrong, kan gitu,” kata Boyamin, Selasa (30/1/2024).
Kasus suap Harun Masiku berawal saat tim KPK menggelar operasi tangkap tangan pada 8 Januari 2020.
Dari hasil operasi, tim KPK menangkap delapan orang dan menetapkan empat orang sebagai tersangka.
Keempat tersangka adalah Wahyu Setiawan, eks Anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, kader PDIP Saeful Bahri, dan Harun Masiku.
Baca juga: KPK Nilai Tak Ada Urgensi Sidangkan Harun Masiku secara In Absentia
Namun, saat itu Harun lolos dari penangkapan. Tim penyidik KPK terakhir kali mendeteksi keberadaan Harun di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.
Harun hingga kini masih berstatus buronan dan masuk DPO. Harun, diduga menyuap Wahyu dan Agustiani untuk memuluskan langkahnya menjadi anggota DPR melalui pergantian antar waktu (PAW).
Saat ini, pencarian Harun Masiku sudah memasuki tahun keempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.