Maka dari itu, menurut Titi tidak patut jika bansos dijadikan cara buat menggiring masyarakat demi kepentingan elektoral pihak tertentu.
"Bansos ini kan hak mereka. Kalau ditanya tunda saja bansosnya? Saya juga tidak setuju. Masa kita menunda hak warga karena akibat dari ulah culas praktik-praktik oknum-oknum yang melakukan politisasi bansos. Itu juga tidak bertanggung jawab," papar Titi.
Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, pemberian Bansos tidak boleh diiringi oleh politisasi atau mengajak masyarakat memilih pasangan calon tertentu.
Menurut Anies, penduduk yang saat ini menerima Bansos suatu saat ingin menjadi nasibnya beranjak lebih baik.
Baca juga: Ganjar Janjikan Internet Gratis dan Bansos Tepat Sasaran Saat Kampanye di Cirebon
“Kondisi sulit itulah yang membuat mereka harus mendapat bansos. Lah, masa terima bansos begini, kondisi sulit mau diteruskan sulitnya?” kata Anies di Lapangan Pendawa Seimbang, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024).
Sedangkan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo meminta supaya Bansos diberikan langsung kepada masyarakat melalui lurah atau kepala desa (kades) ketimbang oleh menteri.
Menurut dia, hal tersebut bisa menjadi solusi dibandingkan bansos dihentikan sementara waktu ketika Pemilu 2024 atau dipolitisasi.
"Cukup dibagikan kepada mereka yang tidak ikut dalam kepentingan politik, kasihkan saja pada para lurah, kades, kan cuma berbagi saja,” kata Ganjar ditemui di Stadion Golo Dukal, Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (26/1/2024).
Ganjar memandang, lurah dan kepala desa adalah pihak yang tidak ikut dalam kontestasi Pemilu 2024.
Baca juga: Viral Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran, Airlangga: Semua Bansos Program Pemerintah
Di lain sisi, Ganjar menilai jika pemberian bansos dilakukan lurah dan kades, maka hal itu bisa mencegah potensi penyalahgunaan bansos.
(Penulis: Rully R. Ramli, Tatang Guritno, Nicholas Ryan Aditya | Editor: Yoga Sukmana, Dani Prabowo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.