Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Nostalgia Prabowo Dicap Pengkhianat | Tom Lembong "Dikeroyok" Usai Ladeni Serangan Gibran

Kompas.com - 29/01/2024, 05:00 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto kembali bernostalgia tentang suasana pasca pemilihan presiden (Pilpres) 2019 silam.

Menurut pengakuannya, Prabowo dikecam banyak pihak ketika memutuskan bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara itu, sosok Co-captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Thomas Trikasih Lembong, menjadi sorotan.

Lelaki kerap disapa Tom Lembong itu seolah "dikeroyok" oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju usai menyebut dia adalah salah satu orang yang kerap membuatkan pidato atau contekan materi bagi Presiden Jokowi, ketika dia masih menjabat sebagai menteri.

Baca juga: Ingatkan Pendukung, Prabowo: Sesudah Nyoblos, Jaga TPS, Jangan sampai Surat Suara Kita Dirusak

1. Prabowo: Banyak yang Marah saat Saya Gabung Jokowi, Dibilang Pengkhianat

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan, banyak yang marah kepada dirinya ketika memutuskan untuk bergabung ke kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai Pilpres 2019.

Prabowo ingat betul dirinya dicap sebagai pengkhianat hingga disebut mendapat proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Banyak yang marah waktu saya gabung (Jokowi). Dibilang pengkhianat, dibeli, dijanjikan proyek IKN, karena ada tanah saya di IKN. Macam-macam lah," ujar Prabowo dalam acara Suara Muda Indonesia Untuk Prabowo-Gibran di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (27/1/2024).

Prabowo ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Pertahanan usai Pilpres 2019, meski keduanya saling bertarung dalam kontestasi tersebut.

Baca juga: Prabowo-Gibran Kampanye Akbar Bareng di Semarang, Dihadiri AHY, Kaesang, hingga Baim Wong

Ia mengaku tidak menghiraukan tudingan-tudingan yang datang kepadanya. Prabowo mengaku ditanya pemimpin negara lain ketika bertemu di luar negeri, kenapa dirinya dan Jokowi bisa bersatu.

Prabowo menegaskan, budaya di Indonesia berbeda dengan luar negeri.

"Walau sering bersaing, tapi asas kami kekeluargaan. Kita bersaing tapi kita sama-sama anak Indonesia, anak bangsa Indonesia," imbuh Prabowo.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Laporkan Anggota PPK dan PPS di Jember yang Diduga Tak Netral

 

2. Saat Tom Lembong "Diserang" Luhut dan Bahlil Usai Jawab "Serangan" Gibran...

Co Captain Timnas Anies-Muhaimin, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong saat ditemui di Sekretariat Timnas Anies-Muhaimin, Menteng Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2024).KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Co Captain Timnas Anies-Muhaimin, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong saat ditemui di Sekretariat Timnas Anies-Muhaimin, Menteng Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2024).

Co-captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Thomas Trikasih Lembong belakangan dikeroyok balik oleh menteri dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, pria yang karib disapa Tom Lembong ini menjawab putra Jokowi yang kini maju sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka.

Dalam debat keempat pemilihan presiden (pilpres), 21 Januari silam, Gibran beberapa kali menyinggung nama Tom Lembong dalam konotasi negatif, seperti memberi contekan untuk calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin, hingga menyebutnya melakukan pembohongan publik soal Tesla mulai beralih memakai baterai berbahan lithium fero phospate (LFP).

Mantan Menteri Investasi itu balik menjawab bahwa Gibran barangkali rindu dengannya. Dia juga menyinggung kontribusinya sebagai "pemberi contekan" untuk Jokowi selama bertugas di kabinet.

Baca juga: Sindir Luhut dan Bahlil yang Serang Tom Lembong, Anies: Tidak Perlu Panik

Alumnus Universitas Harvard itu juga mengenang momen saat dirinya bantu menjawab soal public-private partnership dalam forum Brookings Institution Amerika pada 2015.

Tom Lembong juga diketahui merupakan penulis pidato "Game of Thrones" Jokowi yang diapresiasi para pemimpin dunia pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com