Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tom Lembong "Diserang" Luhut dan Bahlil Usai Jawab "Serangan" Gibran...

Kompas.com - 28/01/2024, 08:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Co-captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Thomas Trikasih Lembong belakangan dikeroyok balik oleh menteri dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, pria yang karib disapa Tom Lembong ini menjawab putra Jokowi yang kini maju sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka.

Dalam debat keempat pemilihan presiden (pilpres), 21 Januari silam, Gibran beberapa kali menyinggung nama Tom Lembong dalam konotasi negatif, seperti memberi contekan untuk calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin, hingga menyebutnya melakukan pembohongan publik soal Tesla mulai beralih memakai baterai berbahan lithium fero phospate (LFP).

Mantan Menteri Investasi itu balik menjawab bahwa Gibran barangkali rindu dengannya. Dia juga menyinggung kontribusinya sebagai "pemberi contekan" untuk Jokowi selama bertugas di kabinet.

Baca juga: Sebut Gibran Rindukan Dirinya, Tom Lembong: Hubungan dengan Mantan Memang Tak Sederhana

Alumnus Universitas Harvard itu juga mengenang momen saat dirinya bantu menjawab soal public-private partnership dalam forum Brookings Institution Amerika pada 2015.

Tom Lembong juga diketahui merupakan penulis pidato "Game of Thrones" Jokowi yang diapresiasi para pemimpin dunia pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada 2018.

Luhut-Bahlil menyerang

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, membalas Tom Lembong dan mengatakan bahwa sudah menjadi tugas seorang menteri untuk memberi catatan bagi presiden.

Luhut sampai membuat konten khusus lewat akun media sosial pribadinya.

"Anda jangan geer juga bilang kasih note kepada ayahnya Mas Gibran, memang hanya Tom Lembong saja? Yang paling banyak kasih note kepada Pak Presiden (Jokowi) adalah Bu Menteri Luar Negeri Retno," kata Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya dikutip pada Kamis, 25 Januari 2024.

"Itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja, semua kepala negara itu kalau bilateral pasti ada yang di belakang kasih note. Apakah karena Anda hebat melakukan itu? Tidak. Itu tugas Anda sebagai pembantu presiden, sebagai Menteri Perdagangan waktu itu dan sebagai Kepala BKPM," ujarnya lagi.

Baca juga: Tanggapi Tom Lembong Beri Contekan ke Jokowi, Luhut: Anda Jangan Geer

Luhut lantas mengkritik kinerja Tom Lembong saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Menurut Luhut, Tom Lembong banyak mewariskan pekerjaan rumah kepada penerusnya, Bahlil Lahadalia.

"Anda harus refleksi juga apa sih yang Anda lakukan sebagai Menteri Perdagangan, coba tanya dirimu. Waktu Anda (Kepala) BKPM, apa yang anda lakukan? Anda kan ditugasi untuk online single submissions (OSS)," kata Luhut.

Kemudian, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia juga buka suara. Pria yang tercatat sebagai relawan pemenangan Prabowo-Gibran, menyebut bahwa Tom Lembong mewarisi investasi mangkrak sebesar Rp 708 triliun.

"Saya masuk di BKPM bulan Oktober 2019, saya diwariskan oleh pemimpin terdahulu saya dengan investasi mangkrak Rp 708 triliun," kata Bahlil dalam Konferensi Pers di Kantor BKPM Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Luhut Bantah Tom Lembong soal Tesla Tak Lagi Pakai Nikel

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com