JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta (Pemilih Muda) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Arief Rosyid mengatakan, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD tidak masuk dengan hiburan yang diberikan oleh cawapres nomor urut 2 Gibran saat debat kedua cawapres.
Adapun Mahfud mengatakan, dirinya mempermalukan balik Gibran yang ingin mempermalukan dirinya dengan gestur celingak-celinguk mencari jawaban di panggung debat.
"Enggak relate. (Mahfud) enggak relate sama zaman now," ujar Arief saat dimintai konfirmasi, Kamis (25/1/2024).
Arief mengatakan, yang bisa memahami pendekatan yang dilakukan oleh anak muda adalah orang-orang sesama anak muda juga.
Baca juga: Sikap Gibran Saat Debat Dikritik, Jokowi: Saya Enggak Mau Menilai Lagi
Dia lantas mengingatkan bahwa Mahfud seharusnya berterima kasih kepada Gibran atas gestur celingak-celinguk.
"Padahal, niatnya Mas Gibran kan sebenarnya baik ya, seharusnya Pak Mahfud merasa harus berterima kasih ya. Karena kan Mas Gibran itu seperti itu buat menghibur, biar Pak Mahfud dan Cak Imin tidak tegang ya. Ya seperti debat sebelumnya kan agak tegang kan," kata Arief.
Menurut Arief, dalam debat kedua cawapres, Gibran lebih unggul ketimbang cawapres lain.
Dia mengatakan, Gibran betul-betul menguasai substansi, materi, dan data terkait isu yang diangkat sebagai debat.
"Apalagi problem-problem yang akan dihadapi anak-anak muda di masa depan itu cuma ada di pikiran Mas Gibran," ujar Arief.
"Jadi, kalau misalnya ada generasi yang berbeda yang memahami itu secara berbeda itu kita maklumi saja, sekaligus kita maafkan karena memang beda gitu," katanya lagi.
Baca juga: Ditanya Soal Gimik Gibran, Mahfud: Pertanyaan Receh Sekelas Anak Kelas 3 SD
Sebelumnya, Mahfud MD menilai Gibran dilatih untuk mempermalukan dirinya dengan menunjukkan gestur celingak-celinguk saat debat cawapres pada Minggu, 21 Januari 2024 lalu.
Menurut Mahfud, "pelatih" Gibran menyuruhnya melakukan hal itu karena berasumsi bahwa Mahfud bisa dikerjai.
"Jadi Mas Gibran tuh, Mas Gibran itu dilatih agar gini-gini (celingak-celinguk) biar mempermalukan saya," kata Mahfud dalam acara Tabrak Prof! Semarang, Selasa (23/1/2024), dikutip dari akun YouTube miliknya.
"Maunya mempermalukan kan, saya permalukan balik," ujarnya lagi.
Baca juga: Soal Gestur Celingak-celinguk Gibran, Mahfud: Maunya Mempermalukan, Saya Permalukan Balik
Mahfud juga berpandangan, pertanyaan terkait greenflation yang diajukan Gibran kepadanya sesungguhnya tidak berisi sehingga dikatakannya sebagai pertanyaan receh.
Dia lantas mengingatkan, sebuah pertanyaan semestinya disampaikan dengan memaparkan latar belakang peristiwa diikuti dengan menanyakan pendapat lawan bicara atas peristiwa itu.
"Ini belum ada peristiwanya, langsung tanya, 'Apa menurut bapak tentang ini', itu kan secara akademis untuk anak SD kelas 3, secara akademis itu mentah," kata Mahfud.
Oleh sebab itu, pada debat lalu, Mahfud menolak menjawab pertanyaan Gibran karena menurutnya tak layak untuk dijawab dalam forum terhormat.
Baca juga: Tanggapi Gimik Gibran Saat Debat, Kaesang: Biar Publik yang Menilai
Gibran sempat membuat gestur celingukan saat sesi tanya jawab debat keempat Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 pada 21 Januari 2024.
Momen itu terjadi ketika usai Gibran melontarkan pertanyaan ke Mahfud.
Awalnya, Gibran bertanya ke Mahfud mengenai cara mengatasi greenflation.
Kemudian, Mahfud menjawab terkait dengan ekonomi hijau.
Gibran yang diberi kesempatan menanggapi jawaban tersebut lantas membuat gestur celingak-celinguk karena disebut mencari jawaban Mahfud.
Pasalnya, menurut Gibran, greenflation berbeda dengan ekonomi hijau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.