Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Virdika Rizky Utama
Peneliti PARA Syndicate

Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.

Debat Cawapres: Muhaimin dan Mahfud Bicara Kebijakan dan Visi-Misi, Gibran Merendahkan Diri

Kompas.com - 22/01/2024, 09:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Upaya Gibran untuk tampil agresif membayangi diskusi substantif dan merendahkan kandidat lain, justru ia merendahkan dirinya sendiri dan kaum muda yang mencari teladan dalam politik.

Oleh karena itu, debat cawapres di Indonesia menggarisbawahi beberapa pelajaran penting bagi dunia politik.

Keunggulan substansi dibandingkan gaya dalam debat politik tidak dapat disangkal. Para kandidat harus berusaha keras untuk mengartikulasikan kebijakan dan visi mereka dengan jelas dan koheren.

Selain itu, menjaga ketenangan dan berinteraksi secara hormat dengan lawan bukan hanya merupakan cerminan dari integritas pribadi, tetapi juga menentukan arah wacana politik di masa depan.

Selain itu, debat ini menyoroti perlunya para pemimpin politik muda untuk mewujudkan keseimbangan antara ketegasan dan rasa hormat.

Seiring dengan perjalanan Indonesia dalam menghadapi lanskap politik yang kompleks, kualitas yang ditunjukkan oleh para pemimpin dalam debat tersebut akan sangat berpengaruh terhadap masa depan negara ini.

Dalam debat cawapres baru-baru ini, ukuran yang sebenarnya bukanlah tentang menobatkan MVP, melainkan mengevaluasi kemampuan masing-masing kandidat untuk mengartikulasikan kebijakan, filosofi, dan visi untuk negara dan rakyatnya.

Dalam aspek yang sangat penting ini, Mahfud dan Muhaimin menunjukkan kompetensi mereka secara mengagumkan.

Mereka terlibat dalam diskusi yang melampaui retorika belaka, menggali kebijakan substantif dan wacana filosofis yang mencerminkan pemahaman mendalam tentang tantangan bangsa dan visi yang jelas untuk masa depan.

Sebaliknya, penampilan Gibran sangat jauh dari tolok ukur ini. Pendekatannya kurang mendalam dan kurang matang untuk terlibat dalam wacana tingkat tinggi.

Sepertinya Gibran belum mencapai tingkat pemahaman dan wawasan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara efektif dalam debat yang berpusat pada kebijakan dan filosofi nasional.

Kekurangan ini bukan hanya karena kurangnya pengalaman, tetapi juga menunjukkan keterputusan yang lebih mendalam dengan gravitasi isu-isu yang dihadapi.

Ketergantungannya pada taktik merendahkan diri dan taktik yang dangkal bukan hanya merupakan kesalahan taktis; hal ini menunjukkan kurangnya kesiapan lebih dalam untuk menangani tanggung jawab berat kepemimpinan wakil presiden.

Bagi pemuda Indonesia, yang merupakan pemilih terbanyak dalam pemilu kali ini, penampilan Gibran dalam debat tersebut sangat mengecewakan.

Kepemimpinan, khususnya di tingkat tinggi seperti presiden dan wakil presiden, memerlukan lebih dari hanya gimmick dan latar belakang keluarga.

Seorang pemimpin harus memiliki pemahaman mendalam tentang kebijakan, visi jangka panjang untuk negara, dan kemampuan untuk menginspirasi orang lain melalui debat yang berbobot.

Mahfud dan Muhaimin telah menunjukkan ini dengan lebih baik. Mereka membuktikan bahwa kepemimpinan sejati terbentuk dari komitmen yang kuat terhadap kemajuan negara dan kemampuan untuk menyampaikan visi yang jelas untuk masa depan.

Menjelang pemilihan umum, sangat penting bagi para pemilih, terutama generasi muda, untuk mencari dan mendukung pemimpin yang benar-benar memiliki kualitas-kualitas ini, dan tidak hanya menerima pemimpin yang tidak memenuhi standar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com