Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Tak Mau KPK Diisi Orang-orang yang Sekadar Cari Pekerjaan

Kompas.com - 18/01/2024, 06:11 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menginginkan agar pegawai yang bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diisi oleh orang-orang yang sadar  memiliki tugas untuk memberantas korupsi.

Anies menyebutkan, KPK harus menerima orang yang sadar akan pemberantasan korupsi, bukan yang sekadar sedang mencari pekerjaan.

Hal tersebut Anies sampaikan usai menghadiri acara Paku Integritas di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024) malam.

Baca juga: Jokowi Kaget Rasio Lulusan S2 dan S3 Rendah, Anies dan Ganjar Buka Suara...

"Pegawai KPK itu orang-orang yang secara sadar masuk ke badan ini bukan karena mencari pekerjaan, tapi karena dia tahu dia punya tugas memberantas korupsi," ujar Anies.

Anies menjelaskan, pegawai yang bergabung ke KPK karena sekadar mencari pekerjaan dan sadar akan pemberantasan korupsi memiliki mental yang berbeda.

Dia pun mendorong adanya perubahan dalam proses rekrutmen di KPK.


Anies turut meminta KPK harus tetap menjadi badan yang independen, sehingga tidak bisa diintervensi ketika sedang menangani kasus korupsi.

"Supaya KPK bisa menangani kasus-kasus besar sekali pun tanpa ada intervensi politik. Dan KPK bisa menjalankan tugasnya dengan menggunakan kode etik yang ada di dalam KPK," tuturnya.

Sementara itu, Anies menyebut membangun kultur di KPK menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar.

Pasalnya, kata dia, di masa lalu, KPK pernah memiliki standar etika yang sangat tinggi.

Baca juga: Momen Anies, Prabowo, dan Ganjar Guyub Saat Turun dari Panggung Acara KPK

"Pimpinan KPK-nya orang-orang yang dihormati karena berintegritas. Jadi, dari atasnya sudah dihormati, sehingga adanya kode etik yang tinggi, standar etikanya tinggi, dilaksanakannya mudah, karena puncaknya dan pimpinan-pimpinannya pegang kode etik itu," jelas Anies.

"Tapi kalau puncaknya tidak, ya turun ke bawah makin rendah makin rendah. Makanya saya sampaikan, rekrutmennya orang-orang berintegritas, rekam jejak yang bersih, tentu punya kompetensi," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com