Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program "Food Estate" Jokowi Dulu Dikritik PDI-P, Kini Ditentang Anies-Cak Imin

Kompas.com - 15/01/2024, 11:07 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Salah satu di antaranya, Bali dengan sistem irigasi subak yang sudah mendunia.

"Saya lagi ngumpulin ahli-ahli ini dan kita tidak harus sama, Bali bagus tapi tidak bisa dicitrakan di tempat lain. Tapi kita enggak usah sama, asimetris saja, titiknya kita tahu, maka kita tidak perlu buat food estate yang gede betul," kata dia saat bertemu kader PDI-P di kantor DPD PDI-P, Kota Denpasar, Bali, Kamis (2/11/2023).

"Kalau mau food estate kita cari tempat yang memungkinkan. Maaf saja karena kita tidak bisa merencanakan model yang begitu. Jadi best practice seperti pertanian di Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, ini yang bagus, Sumatera Barat , kita lihat ini bagus praktiknya, enggak usah aneh-aneh," sambungnya.

Dengan mengoptimalkan sistem pertanian lokal, lanjut Ganjar, anak muda yang di wilayah tersebut tidak lagi merantau. Mereka akan diberi pelatihan untuk terlibat dalam program tersebut.

Ditentang Anies-Muhaimin

Belakangan, program food estate dikritik oleh Anies-Muhaimin. Dalam debat ketiga pilpres yang digelar Minggu (7/1/2024), Anies menyebut bahwa food estate singkong yang dikerjakan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan hanya menguntungkan sejumlah pihak.

"Tambah lagi food estate singkong yang menguntungkan kroni," kata Anies.

Tak hanya itu, Anies mengatakan, proyek food estate juga merusak lingkungan dan tidak membuahkan hasil. Menurutnya, situasi ini harus segera diubah.

Saat berkampanye di hadapan petani di Gorontalo, Senin (8/1/2024), Anies kembali menyinggung soal food estate. Menurutnya, food estate tidak diperlukan karena para petani mampu menggarap produk pertanian.

"Dan Gorontalo kami datang, kami berharap bisa membawa pesan Gorontalo untuk seluruh Indonesia, tidak perlu food estate, tapi biarkan para petani didukung dan mereka akan berproduksi untuk kita," kata Anies.

Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini berpendapat, alokasi anggaran food estate harusnya diberikan ke petani, sehingga produksi tani bisa lebih masif di tingkat lokal dan petani lebih sejahtera.

"Ketika alokasi anggaran diberikan oleh petani melalui pupuknya, melalui dukungan lain, itu jauh lebih optimal ketimbang kita membangun sebuah food estate," ujarnya.

Terbaru, Muhaimin Iskandar mengaku akan menghentikan program food estate jika dirinya dan Anies memenangkan Pemilu Presiden 2024. Sebagai gantinya, Anies dan Muhaimin ingin memberdayakan petani untuk mendukung ketersediaan pangan nasional.

"Jangan pangan tersedia, tapi petani jadi penonton. Itu enggak boleh. Karena itu (program) food estate kita hentikan. Kita ganti petani yang melahirkan pangan nasional," ujar Muhaimin di acara Slepet Imin Probolinggo, yang digelar di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/1/2024).

Ilustrasi kawasan food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng).DOK. Humas Kementan Ilustrasi kawasan food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Muhaimin menyebut, proyek food estate yang digarap Prabowo Subianto mulanya dibangun untuk menaikkan produksi pangan, sehingga kebutuhan masyarakat akan bahan pangan pokok cepat terpenuhi. Namun, dalam prosesnya, teknis pendirian food estate dilakukan dengan membabat hutan.

"Perencanaannya tidak matang. Lebih baik adalah, memberdayakan petani menjadi kekuatan produksi pangan sehingga petani kita menanam dan panen. Setelah panen pemerintah yang beli," ungkap pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juni 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juni 2024

Nasional
Tanggal 29 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

Nasional
2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

Nasional
Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Nasional
Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Nasional
Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Nasional
Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Nasional
Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

Nasional
Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Nasional
BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

Nasional
Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Nasional
Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Nasional
Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com